Heboh! Bursa Saham Bergejolak, 3 Saham Ini Jadi Incaran

Bursa Efek Indonesia amati ketat pergerakan luar biasa pada 4 emiten

Bursa Efek Indonesia amati ketat pergerakan luar biasa pada 4 emiten. [Ilustrasi/Canva/LiniEKonomi]

LiniEkonomi.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawasi pergerakan tiga saham, yakni PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR). PT Golden Flower Tbk (POLU), dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF).

Tiga (3) saham ini jadi incaran investor, sehingga bursa saham bergejolak. Lantaran terjadinya aktivitas transaksi yang tidak lazim (Unusual Market Activity atau UMA).

Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencermati pola transaksi tiga emiten yang mengalami gejolak harga saham di luar kebiasaan (Unusual Market Activity atau UMA).

Ketiga emiten tersebut adalah PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), PT Golden Flower Tbk (POLU), dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF).

Dalam pengumuman resminya pada Jumat (15/3/2024), BEI menyatakan bahwa otoritas bursa sedang memonitor perkembangan pola transaksi saham JARR, POLU, dan IOTF yang terjadi UMA. Namun, pengumuman tersebut tidak serta merta mengindikasikan adanya pelanggaran peraturan di sektor pasar modal.

"Bursa tengah melihat perkembangan transaksi saham tersebut," kutip LiniEkonomi via BEI.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Dedi Supriyadi, menjelaskan bahwa fenomena UMA merupakan hal yang wajar terjadi di pasar modal.

Menurutnya, UMA dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti aksi korporasi emiten, sentimen pasar, atau permintaan dan penawaran saham yang tidak seimbang.

"Yang penting, BEI akan terus mengawasi dan memastikan tidak ada pelanggaran atau tindakan manipulasi pasar yang merugikan investor," ungkap Dedi.

Investor Harus Waspada Saham Tersebut

Dedi mengimbau para investor untuk tetap waspada dan mencermati kinerja serta rencana aksi korporasi emiten sebelum mengambil keputusan investasi.

Dalam perdagangan Selasa (19/3/2024), saham JARR menguat 8,76 persen ke harga Rp472 per saham.

Setelah sebelumnya melesat 24,71 persen, Senin (18/3/2024) dan melambung 52,26 persen dalam sepekan.

Sementara itu, saham POLU koreksi 7,86 persen ke Rp258 per saham setelah terkoreksi 20 persen, Senin kemarin dan turun 34,18 persen dalam sepekan.

Adapun saham IOTF turun tipis 0,92 persen ke Rp110 per saham pada perdagangan Selasa.

Setelah sebelumnya anjlok 26,85 persen sehari sebelumnya lalu merosot 46,60 persen dalam sepekan.

Ia menegaskan, BEI akan terus memantau perkembangan ketiga saham tersebut dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan ketertiban pasar modal Indonesia.

Baca Juga: Unusual Market Activity: BEI Pantau Pergerakan Saham Ini

LiniEkonomi.com adalah portal berita ekonomi terkemuka yang menyajikan analisis mendalam dan update terkini seputar pasar modal, investasi, keuangan, wirausaha, dan ekonomi makro Indonesia.

Kunjungi kami di www.liniekonomi.com untuk berita terbaru dan terpercaya. [*]

Baca Juga

LiniEkonomi.com - Pada peringatan ulang tahun ke-46 Pasar Modal Indonesia, Pasar obligasi Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan
Pasar Modal Indonesia Menyambut Ulang Tahun ke-46, Obligasi dan Sukuk Menguat
LiniEkonomi.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat sore, 26 April 2024, ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG Melemah Jumat Sore di Tengah Penguatan Bursa Asia
LiniEkonomi.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir pada perdagangan Rabu (27/3/2024) termasuk GOTO-EXCL
Bursa Lesu! IHSG Tergelincir Termasuk GOTO-EXCL
Bursa Efek Indonesia (BEI) bertekad untuk tetap memberlakukan skema perdagangan full call auction atau papan pemantauan khusus guna melindungi kepentingan investor di pasar modal.
Muncul Petisi Hapus Full Call Auction, BEI: Lindungi Investor
LiniEkonomi.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat sore, 26 April 2024, ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Investor Menangis! 83 Saham Rungkad Jadi Satu Perak
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,47% di awal pekan, ditopang aksi beli investor menjelang keputusan tingkat suku bunga The Fed.
IHSG Menguat Tipis 0,30 Persen Sepekan, Saham Incaran Investor Asing