LiniEkonomi.com - Harga sewa apartemen di kawasan Central Business District (CBD) Jakarta terpantau mengalami kenaikan rata-rata sebesar 3,8% (year-on-year/yoy) pada 2023. Khusus untuk jenis serviced apartment atau apartemen servis, kenaikan harga sewanya mencapai 5%.
Syarifah Syaukat, Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia mengatakan, rata-rata harga sewa apartemen jenis service meningkat sekitar 5%. Setidaknya 11% proyek apartemen servis menaikkan tarif atau menyelesaikan penyesuaian harga setelah 2 tahun menahan kenaikan karena pandemi Covid-19.
"Penyebab utama kenaikan harga lantaran mobilitas masyarakat ke Jakarta yang meningkat, termasuk ekspatriat yang mulai banyak kembali bekerja. Mereka cukup banyak menyewa apartemen di Indonesia berasal dari Jepang, Korea Selatan, China, dan India," ujar Frank Tumewa, General Manager General Agency Knight Frank Indonesia, Kamis (22/2/2023).
Saat ini, pasokan unit apartemen tercatat sebanyak 9.870 dengan tingkat hunian atau occupancy rate mencapai 63,04%. Angka ini meningkat dari pada awal 2023 yang sekitar 60 persen.
Baca Juga: Bitcoin Bangkit Kembali: Investor Raih Untung di Akhir Pekan
Harga sewa apartemen servis di kawasan CBD Jakarta cukup tinggi, yaitu sekitar Rp400 ribu per meter persegi per bulan. Selain fasilitas lengkap, lokasinya dekat dengan pusat bisnis ibu kota.
Sementara itu, apartemen non-servis di kawasan yang sama sewanya di atas Rp250 ribu per meter persegi per bulan.
Selanjutnya: Damai Putra Group Perkuat Kemitraan dengan Agen Properti
Tingkat Hunian Apartemen Tertekan 2023
Sebelumnya Associate Director Research & Consultancy Department PT Leads Property Services Indonesia, Martin Samuel Hutapea mengatakan.
"Inflasi biaya operasional salah satu faktor, yang membuat tuan tanah mengikuti harga sewa," kata Hutapea, Rabu (3/5/2023).
Jelas, pada kuartal pertama tahun 2023 saja harga sewa apartemen di Jakarta naik 4,9 persen. Adapun harga sewa secara total mencapai 307.620 per meter persegi per bulan.
Data tersebut melansir laporan Leads Property 'Jakarta Property Market Insight Q1-2023'. Kemudian harga mengikuti yakni servis senilai 5,3 persen. Kemudian servis non-apartemen kisaran1,9 persen.
Adapun akumulasi dari sewa apartemen baik servis non servis berada pada kisaran 350.972 per meter persegi per bulan, dan Rp 190.548 per meter persegi per bulan.
Baca Juga: Kamus Properti LiniEkonomi: Istilah, Tips, Properti Lengkap
Kenapa bisa naik? lantaran beberapa kontrak sewa expire. Kemudian, ada penyewa sementara (ekspatriat). Misalnya merujuk data Leads Property, terjadi peningkatan penyewa tidak tetap pada kisaran 26 persen per tahun (akumulasi 2021-2022). Alhasil, tingkat hunian apartemen turun ke angka 60,4 persen atau 0,3 persen basis poin dari kuartal sebelumnya.
Walau begitu, properti di Jakarta tetap tersenyum tipis lantaran terdapat penambahan pembangunan satu project, dengan pengerjaan empat bulan pertama tahun 2023 lalu. [*]