10 Saham Bikin Tajir Mantul Benar, BBRI Top Gainers

LiniEkonomi.com - Berikut 10 saham bikin tajir melintir, bahkan akhir pekan ini harganya pun mantul sampai 18 persen.

Ilustrasi saham-saham dan Top Gainers. [Canva]

LiniEkonomi.com - Berikut 10 saham bikin tajir melintir, bahkan akhir pekan ini harganya pun mantul sampai 18 persen.

Bukan itu saja, 10 saham yang bisa hasilkan cuan, tak tanggung-tanggung masuk Top Gainers selama lima hari berturut pada April 2024 ini.

Kesepuluh nama saham yang bisa bikin kaya mendadak dengan harga yang naik mulai dari 1 hingga 18 persen, dapat kamu baca dalam artikel ini.

Saham yang sedang naik daun itu antara lain, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) harganya 1,3 persen. Kemudian PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 1,5 persen.

Tak ketinggalan PT Astra International Tbk (ASII) 2,2 persen. Lalu, ada PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) harganya 2,5 persen, walau ambrol tapi masih banyak peminat.

Demikian juga saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) cuma 2,5 persen. Kemudian ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mantul pada nilai 10,4 persen.

Sama halnya dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 18,4 persen. Menyusul PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) nilai sahamnya naik 10,4 persen.

Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berusaha bernafas pada 2,8 persen. Bersama dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang melejit 7,2 persen, termasuk PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melesat 8,3 persen (%).

Adapun PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebagai komando Top Gainers 2024 pada pekan April tahun ini. Saham-saham tersebut kalau ikut bisa tajir melintir.

10 saham yang bisa kaya mendadak tersebut berdasar data Bursa Efek Indonesia (BEI), lansiran LiniEkonomi, Sabtu (27/4/2024).

Baca Juga: Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan LinkedIn Top Companies 2024 untuk Ketiga Kalinya

Kendati demikian, nilai transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) nasibnya pada minggu ini ambrol, bahkan sedikit sangat yang melakukan transaksi. Walau begitu kapitalisasi pasar naik.

Nilai transaksi BEI selama lima hari terakhir terhitung Minggu - Jumat kemarin, cuma Rp 13,62 triliun dari nilai Rp 15,64 triliun minggu lalu. Artinya volum transaksi harian perdagangan pada Bursa Efek Indonesia turun 12,91 persen.

Menurut analis Pilarmas Investindo Sekuritas, pasar saham Indonesia kini sedang dalam bayang-bayang inflasi. Apalagi kondisi harga pangan merangkak naik terus pasca Lebaran 2024.

Para pelaku pasar menurut laporan analisa sekuritas tersebut, efek perekonomian global yang kian meradang bikin pelaku pasar terluka.

Sekadar informasi seperti laporan Lini Ekonomi, Jumat (26/04/2024) kalau nilai jual bersih dari investor asing cuma Rp 2,16 miliar. Sehingga net buy asing selama 2024 amblas pada situasi Rp 7,62 triliun.

Bukan itu saja, pada minggu ini IHSG loyo 0,72 persen, dari 7.087 jadi 7.036. Untungnya pasar bursa merangkak sedikit. Dari nilainya Rp 11.718 triliun kini Rp 11.754 triliun pada catatan minggu lalu, dan kenaikan itu kisaran 0,31 persen (%).

Baca Juga: 10 Bank Raksasa Indonesia Catat Aset Rp 8.849,8 Triliun, Bank Mandiri Teratas

Rendahnya transaksi BEI ternyata memang sangat terasa pada frekuensi transaksi bursa harian. Nilainya 1,37 juta kali jadi 1,06 juta atau cuma 22,63 persen (%), itulah yang dialami transaksi bursa harian selama minggu ini. [*]

Baca Juga: Gawat! Inflasi AS Bikin Harga Emas Antam Turun 3.000 per Gram

Disclaimer:
Semua keputusan investasi yang dibuat adalah tanggung jawab sepenuhnya dari pembaca. Kami menyarankan agar mempelajari dan menganalisis dengan cermat sebelum melakukan pembelian atau penjualan saham. LiniEkonomi.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi yang kamu buat.

Baca Juga

LiniEkonomi.com - Seiring dengan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (27/3/2024).
HSG Terkoreksi Tipis, Asing Borong 10 Saham Ini
Macquarie AirFinance orders MAX8s
Macquarie AirFinance Perkuat Armada: Pesan 20 Boeing 737-8
RBC Capital Markets menurunkan peringkat Legal & General dari "outperform" menjadi "sector perform" karena pasar transfer risiko pensiun yang mulai kehilangan daya tarik.
RBC Turunkan Peringkat Legal & General (L&G), Pasar Tak Semerekah Dulu
Pertamina menargetkan Kilang Balikpapan beroperasi 2025 dan hasilkan 360 ribu barel minyak per hari. [Canva/LiniEkonomi]
Harga Minyak Dunia Tertekan Efek Ekonomi Tiongkok
KEREN! Visa Siap Gebrak Pasar Saham 12 Bulan Depan
KEREN! Visa Siap Gebrak Pasar Saham 12 Bulan Depan
Saham Eropa melemah di tengah sentimen negatif, sementara Wall Street mencatat rekor baru. Simak dinamika pasar global terkini dan dampaknya terhadap berbagai sektor industri.
Saham Eropa Melemah, Wall Street Positif: Dinamika Pasar Global