LiniEkonomi.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah mencermati pergerakan harga saham PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (IDX: BAIK).
Perhatian ini datang di tengah aktivitas pasar yang tidak biasa (UMA), di mana pola perdagangan menyimpang dari norma.
Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dan Pande Made Kusuma Ari A., Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, menekankan perlunya kewaspadaan investor.
Mereka mendesak investor untuk mempertimbangkan dengan cermat tanggapan perusahaan terhadap pertanyaan BEI, di samping mengevaluasi kinerja, transparansi, dan rencana aksi korporasi sebelum membuat keputusan investasi.
Mengingat perkembangan ini, perlu menyarankan investor untuk tetap berhati-hati dan penuh perhatian.
Menilai kinerja perusahaan, transparansi, serta rencana aksi korporasinya adalah langkah penting sebelum mengambil keputusan investasi.
Pada perdagangan sesi I Rabu (21/2), saham BAIK tutup melemah 3,03% ke level Rp128 per saham.
Sepanjang sesi, saham berfluktuasi antara Rp126 dan Rp139 dengan volume perdagangan 1,74 juta lot senilai Rp22,9 miliar.
Untuk mendorong ekonomi berkelanjutan, BTPN memperjuangkan inisiatif hijau melalui pembiayaan berkelanjutan dan deposito ESG.
Baca Juga: Ramadan dan Lebaran 2024: Dilema Daya Beli Masyarakat
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang perlu jadi pertimbangan oleh investor dalam mengambil keputusan investasi.
Salah satunya adalah risiko pasar yang bisa mempengaruhi kinerja saham dan portofolio investasi secara keseluruhan.
Risiko pasar dapat timbul dari berbagai faktor seperti kondisi ekonomi global, kebijakan moneter, atau peristiwa geopolitik yang tidak terduga.
Oleh karena itu, investor perlu memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi pasar dan kemungkinan risiko yang dapat timbul.
Selain itu, perubahan dalam kebijakan pemerintah juga dapat berdampak signifikan pada pasar modal.
Misalnya, perubahan dalam regulasi perpajakan atau kebijakan fiskal dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dan sentimen pasar secara keseluruhan.
Oleh karena itu, investor perlu mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah dan mempertimbangkan dampaknya pada investasi mereka.
Selain itu, perlu pengawasah terhadap perusahaan secara ketat oleh investor.
Hal ini termasuk memantau laporan keuangan perusahaan, melihat pertumbuhan laba dan pendapatan, serta mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin akan perusahaan hadapi di masa depan.
Dengan melakukan analisis yang cermat terhadap fundamental perusahaan, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik dan mengurangi risiko yang mungkin timbul.
Tidak hanya itu, investor juga perlu memperhatikan faktor-faktor non-keuangan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Misalnya, reputasi perusahaan, manajemen risiko, dan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan perusahaan jadi pertimbangan.
Dengan memperhitungkan faktor-faktor ini secara holistik, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Baca Juga: Keren, BTPN Dorong Ekonomi Hijau Lewat Pembiayaan Berkelanjutan dan ESG Deposit
Dengan demikian, dalam mengambil keputusan investasi, investor perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti kondisi pasar, perubahan kebijakan pemerintah, kinerja perusahaan, serta faktor-faktor non-keuangan lainnya. [*]