Keren, BTPN Dorong Ekonomi Hijau Lewat Pembiayaan Berkelanjutan dan ESG Deposit

Aktivitas warga dan anak-anak dilokasi rumah bersubsidi pemerintah yang baru selesai dibangun dan disalurkan oleh Bank BTN di kompleks Perumahan Mutiara Puri Harmoni, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (18/2/2024). Bank BTN sebagai bank perumahan yang sebagian besar membiayai rumah subsidi, berpeluang besar untuk menggarap pasar potensial properti syariah. Tahun 2023 lalu, KPR Subsidi Bank BTN mengalami kenaikan 10,9% menjadi Rp161,74 triliun dari perolehan tahun lalu yang sebesar Rp145,86 triliun. Sedangkan untuk KPR Non Subsidi juga mengalami pertumbuhan sebesar 9,5% dari Rp87,82 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp96,17 triliun pada tahun 2023. (Wawan Kurniawan)

Ilustrasi: aktivitas warga dan anak-anak dilokasi rumah bersubsidi pemerintah yang baru selesai dibangun dan disalurkan oleh Bank BTN di kompleks Perumahan Mutiara Puri Harmoni, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (18/2/2024). [Wawan Kurniawan/LiniEkonomi]

LiniEkonomi.com - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) aktif menyalurkan pembiayaan berkelanjutan yang terdiversifikasi ke berbagai sektor. Hingga akhir Desember 2023, total pembiayaan berkelanjutan BTPN telah mencapai Rp13,74 triliun.

Pembiayaan berkelanjutan tersebut mencakup investasi hijau, pinjaman hijau, pinjaman sosial, dan reksadana yang alokasinya untuk kegiatan bisnis ramah lingkungan sesuai klasifikasi dalam POJK Nomor 51 Tahun 2017.

Nathan Christianto, Head of Wholesale Commercial and Transaction Banking BTPN, mengatakan pihaknya mampu memberi solusi luas bagi nasabah dalam mewujudkan ekonomi rendah karbon dan kehidupan lebih bermakna.

"Sebagai agen perubahan, BTPN terus mengedepankan prinsip ramah lingkungan dalam setiap penawaran produk dan operasional bisnis. Kami yakini, upaya berkelanjutan penting untuk mendorong kesejahteraan ekonomi dan kualitas hidup generasi mendatang," tutur Nathan, Senin (19/2/2024).

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Thailand Melambat Jauh di 1,9 Persen

BTPN juga menyediakan inovasi ESG Deposit sebagai solusi transisi menuju ekonomi hijau. Sejak rilis akhir 2023, BTPN telah menerima penempatan dana tersebut dari sejumlah perusahaan, termasuk PT Mitsubishi Krama Yudha Motors & Manufacturing, PT Senayan Trikarya Sempana, dan PT Abadi Tambah Mulia Internasional.

Menurut Nathan, ESG Deposit membantu korporasi mewujudkan inisiatif keberlanjutan melalui alokasi dana deposito yang penyalurannya melalui proyek atau aktivitas berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: BNI Finance Torehkan Pertumbuhan Pembiayaan Kendaraan Listrik

Untuk bergabung dalam skema ESG Deposit, mitra dan korporasi dapat berinvestasi mulai USD1 juta dengan tenor fleksibel 20 hari hingga setahun. Pembiayaan itu berbasis setoran tetap dalam mata uang rupiah dan dolar AS. [*]

Baca Juga

LiniEkonomi.Mengambil pinjaman baru untuk melunasi utang dapat menjadi pilihan terakhir. Simak panduan bijak agar tindakan ini tidak memperburuk kondisi finansial kamu.
Rahasia Ambil Pinjaman Baru, Utang Tak Lagi Jadi Beban
Amartha menawarkan bonus bagi hasil hingga 16% untuk pendanaan UMKM di platformnya pada 7 Maret 2024.
Dapatkan Bonus Bagi Hasil Hingga 16% di Amartha, Peluang Investasi UMKM
Investasi untuk generasi muda menjadi kunci membangun masa depan Indonesia. Dukungan pengembangan bakat pemuda kini jadi keniscayaan.
Investasi bagi Generasi Muda Kunci Masa Depan Indonesia
Jumlah sekolah TK di Kota Gunungsitoli tetap stabil di tahun ajaran 2023/2024. Meski begitu, penurunan jumlah guru diimbangi dengan peningkatan murid di beberapa kecamatan.
Jumlah Guru Gunungsitoli Meningkat Ditengah Anjloknya Siswa SMP dan MTs
Jumlah sekolah TK di Kota Gunungsitoli tetap stabil di tahun ajaran 2023/2024. Meski begitu, penurunan jumlah guru diimbangi dengan peningkatan murid di beberapa kecamatan.
Miris! Jumlah Murid TK dan Guru Kota Gunungsitoli Tak Seimbang
Paris, LiniEkonomi.com, - Grup pertambangan asal Prancis, Eramet, menghadapi tekanan besar di pasar saham setelah mengumumkan penurunan target produksi nikel dan mangan.
Eramet Alami Guncangan, Saham Anjlok 19 Persen Akibat Ini