Inilah Faktor Penyebab Rendahnya Koperasi Aktif Kota Gunungsitoli

Inilah Faktor Penyebab Rendahnya Koperasi Aktif Kota Gunungsitoli

ILUSTRASI: Membangun koperasi dengan persamaan [Canva/Liniekonomi]

GUNUNGSITOLI, LINIEKONOMI.COM - Simak ulasan berikut tentang faktor penyebab atas rendahnya keaktifan koperasi di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara.

Merujuk data penelusuran LiniEkonomi terhadap koperasi di Kota Gunungsitoli, ternyata ada beberapa indikasi permasalahan yang dihadapi oleh sektor koperasi di kota ini.

Faktor-faktor berdasar hasil survei lapangan, seperti kurangnya pengetahuan manajemen koperasi, minimnya modal usaha, serta terbatasnya akses pasar. Ini menjadi kendala utama dalam pengembangan koperasi.

Selain itu, kurangnya pendampingan dan pembinaan dari pemerintah daerah juga menjadi faktor yang memengaruhi rendahnya aktivitas koperasi. Meskipun saat ini Pemkot Gunungsitoli mencanangkan istilah 'dana bergulir'.

Sementara dari segi fisik, banyak koperasi yang didirikan tanpa perencanaan bisnis yang matang sehingga tidak mampu bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya.

Hasil analisa tim LiniEkonomi.com, ternyata ada tantangan lain yang dihadapi koperasi di Gunungsitoli adalah rendahnya partisipasi anggota dan minimnya inovasi dalam pengembangan produk dan layanan.

Kondisi ini menyebabkan banyak koperasi tidak mampu bertahan dan akhirnya berhenti beroperasi. Bahkan, ada salah satu koperasi yang melarikan dana nasabah hingga miliaran, ada pula yang membangun dualisme dalam koperasi.

Membuat warga enggan untuk bergabung atau menjadi member pada suatu organisasi koperasi.

Baca Juga: Bingung Mau Libur Kemana, Kampung Natal Saloka Solusinya

Inflasi Gunungsitoli Tahun 2024

Selain menghadapi tantangan dalam pengembangan sektor koperasi, Kota Gunungsitoli Sumatera Utara juga mengalami dinamika inflasi sepanjang tahun 2024.
Berdasarkan data yang dihimpun, kota ini mengalami inflasi selama delapan bulan dalam setahun.

Inflasi tertinggi terjadi pada bulan Desember 2024 dengan angka mencapai 1,47 persen. Pada bulan tersebut, hampir seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi, kecuali kelompok pengeluaran transportasi yang justru mengalami deflasi sebesar 0,25 persen.

Deflasi pada sektor transportasi ini dimungkinkan karena adanya kebijakan pemerintah terkait penyesuaian harga tiket pesawat penerbangan dalam negeri.

Pada masa Natal dan Tahun Baru, harga tiket pesawat turun 10 persen dari harga normal, yang berkontribusi pada penurunan indeks harga pada kelompok pengeluaran transportasi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Keuangan: Tips Menjaga Stabilitas Finansial

Fluktuasi Indeks Harga Konsumen Bulanan

Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Gunungsitoli mengalami fluktuasi sepanjang tahun 2024. Pada awal tahun, tepatnya bulan Januari, IHK tercatat sebesar 105,14 dengan laju inflasi 0,76 persen.
IHK kemudian meningkat menjadi 105,61 pada Februari dengan laju inflasi 0,45 persen.

Tren peningkatan IHK berlanjut hingga Maret yang mencapai 106,00 dengan laju inflasi 0,37 persen. Namun pada April, kota ini justru mengalami deflasi sebesar 0,21 persen dengan IHK turun menjadi 105,78.

Pada Mei dan Juni, IHK kembali mengalami kenaikan menjadi 105,89 dan 106,00 dengan inflasi masing-masing sebesar 0,10 persen.
Bulan Juli kembali mengalami deflasi sebesar 0,33 persen dengan IHK turun menjadi 105,65.

Agustus menjadi awal dari tren kenaikan IHK yang mencapai 106,11 dengan inflasi 0,44 persen.
September mencatat IHK tertinggi kedua sepanjang tahun yaitu 106,33 dengan inflasi 0,21 persen.

Oktober dan November mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,27 persen dan 0,02 persen dengan IHK turun menjadi 106,04 dan 106,02.

Desember menjadi bulan dengan IHK tertinggi sepanjang tahun yaitu 107,58 dengan inflasi tertinggi sebesar 1,47 persen.

Baca Juga: WOW! Pertamina Turunkan Harga BBM, SPBU Swasta Tahan Tarif

Upaya Penguatan Sektor Koperasi

Menghadapi rendahnya persentase koperasi aktif, pemerintah Kota Gunungsitoli perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk menguatkan sektor koperasi.

Pelatihan manajemen koperasi, akses permodalan, dan pengembangan jaringan pemasaran perlu ditingkatkan untuk mendukung keberlanjutan koperasi.

Selain itu, digitalisasi koperasi juga perlu didorong agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Pemerintah juga perlu mendorong partisipasi aktif anggota koperasi melalui sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya peran koperasi dalam pengembangan ekonomi lokal.

Keterlibatan aktif anggota akan memperkuat posisi koperasi sebagai lembaga ekonomi yang berbasis keanggotaan.

Menarik: 5 Aplikasi Trading Crypto Terbaik untuk Pemula di Indonesia

Setiap kecamatan di Kota Gunungsitoli memiliki potensi dan karakteristik yang berbeda dalam pengembangan koperasi.
Kecamatan Gunungsitoli yang merupakan pusat kota memiliki potensi pengembangan koperasi di sektor perdagangan dan jasa.

Kecamatan Gunungsitoli Idanoi dengan 3 Koperasi Produsen aktif memiliki potensi pengembangan koperasi di sektor industri pengolahan hasil pertanian.

Sementara Kecamatan Gunungsitoli Utara dengan 4 Koperasi Produsen dan 2 KOPTAN memiliki potensi pengembangan koperasi di sektor pertanian.

Kecamatan Gunungsitoli Selatan dan Barat memiliki potensi pengembangan koperasi di sektor pariwisata, mengingat posisi geografisnya yang dekat dengan objek wisata.

Adapun Kecamatan Gunungsitoli Alo'oa dengan 1 Koperasi Produsen berpotensi mengembangkan koperasi di sektor kerajinan lokal.

Baca Juga: Pemerintah Optimalisasi Peran Koperasi dan Penguatan Industri Susu Lokal

Maka untuk tahun 2025, Pemkot Gunungsitoli perlu tahu tantangan inflasi yang dihadapi Kota Gunungsitoli sepanjang tahun 2024. Sehingga perlu antisipasi dengan strategi adaptasi yang tepat.

Justru, koperasi perlu mengembangkan ketahanan usaha melalui diversifikasi, efisiensi, dan penguatan jaringan. [*]

Baca Juga

Wali Kota Gunungsitoli Sowa'a Laoli dan Martinus Lase saat iring-iringan menyapa masyarakat pada setiap sudut kota mulai dari Bandara Binaka menuju Kantor Walikota, Senin (3/3/2025). [Protokol dan Kompi]
Krisis Tersembunyi Pendidikan Gunungsitoli: Guru Bertambah, Murid Berkurang
Shell Indonesia Tutup SPBU Mereka di Medan Sumatera Utara, Kenapa?
Harga BBM Shell, VIVO, dan BP-AKR Turun, Shell Super 12.920 per Liter
Hari Amal Bakti Kemenag 79: Wali Kota Sowa'a Tekankan Dukung Asta Cita Prabowo-Gibran
Walikota Sowa'a Laoli Perlu Revitalisasi Koperasi di Gunungsitoli
Inilah Faktor Penyebab Rendahnya Koperasi Aktif Kota Gunungsitoli
Hanya 16 % Koperasi di Gunungsitoli Aktif Beroperasi, Kok Bisa?
WOW! Pertamina Turunkan Harga BBM, SPBU Swasta Tahan Tarif
WOW! Pertamina Turunkan Harga BBM, SPBU Swasta Tahan Tarif
Begini Cara Dapatkan Promo Gratis Ongkir Bright Gas Pertamina
Begini Cara Dapatkan Promo Gratis Ongkir Bright Gas Pertamina