GUNUNGSITOLI, LINIEKONOMI.COM - Kota Gunungsitoli menghadapi tantangan serius dalam pengembangan sektor koperasi. Terutama pada masa periode Wali Kota Sowa'a Laoli dan Martinus Lase Wakil Wali Kota yang sedang berjalan saat ini.
Pasalnya, koperasi yang tercatat hanya 20 dari 124 koperasi yang tercatat aktif beroperasi sepanjang tahun 2024. Adapun persentase koperasi aktif hanya mencapai 16,13 persen dari total koperasi yang terdaftar di enam kecamatan.
Ini berdasarkan catatan Dinas Perindustrian dan Koperasi, UKM Kota Gunungsitoli. OPD tersebut membukukan jumlah koperasi di kota ini terdiri dari berbagai jenis dengan komposisi Koperasi Serba Usaha (KSU) mendominasi sebanyak 44 unit, menyusul Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) sebanyak 16 unit.
Jenis koperasi lainnya yang beroperasi di Gunungsitoli meliputi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) sebanyak 15 unit, Koperasi Produsen sebanyak 15 unit.
Kemudian ada Koperasi Karyawan (KOPKAR) sebanyak 9 unit, dan Koperasi Wanita (KOPWAN) sebanyak 8 unit.
Selain itu, terdapat pula Koperasi Konsumen sebanyak 5 unit, jenis koperasi lainnya sebanyak 4 unit. Koperasi Unit Desa (KUD) dan Koperasi Pertanian (KOPTAN) masing-masing sebanyak 3 unit, serta Koperasi Jasa sebanyak 2 unit.
Berdasarkan data tersebut, LiniEkonomi.com memantau bahwa distribusi koperasi di Gunungsitoli tidak merata antar kecamatan. Kecamatan Gunungsitoli mendominasi dengan 90 koperasi atau sekitar 72,58 persen dari total koperasi di kota ini.
Sementara Kecamatan Gunungsitoli Utara memiliki 14 koperasi dan Kecamatan Gunungsitoli Idanoi mencatat 12 koperasi. Kecamatan dengan jumlah koperasi paling sedikit adalah Kecamatan Gunungsitoli Selatan dengan 4 koperasi.
Selanjutnya Kecamatan Gunungsitoli Barat dengan 2 koperasi, dan Kecamatan Gunungsitoli Alo'oa dengan 2 koperasi.
Tren Peningkatan Koperasi Aktif
Lagi-lagi merujuk Data dari Dinas Perindustrian dan Koperasi, UKM Kota Gunungsitoli menunjukkan tren peningkatan jumlah koperasi aktif dalam empat tahun terakhir. Pada tahun 2021, jumlah koperasi aktif tercatat sebanyak 12 unit, kemudian meningkat menjadi 16 unit pada tahun 2022.
Meskipun sempat mengalami penurunan menjadi 13 unit pada tahun 2023, jumlah koperasi aktif kembali meningkat signifikan menjadi 20 unit pada tahun 2024.
Peningkatan ini menunjukkan adanya upaya revitalisasi sektor koperasi di Kota Gunungsitoli. "Peningkatan jumlah koperasi aktif menunjukkan adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya koperasi sebagai penggerak ekonomi lokal," ungkap sumber dari Dinas Perindustrian dan Koperasi, UKM (DISPERKOP) Kota Gunungsitoli, kemarin.
Distribusi Koperasi Aktif di Enam Kecamatan
Dari 20 koperasi aktif di Kota Gunungsitoli pada tahun 2024, sebanyak 14 koperasi berlokasi di Kecamatan Gunungsitoli. Jumlah ini meningkat dari tahun 2023 yang tercatat sebanyak 12 koperasi aktif di kecamatan tersebut.
Kecamatan Gunungsitoli Idanoi memiliki 3 koperasi aktif pada tahun 2024, meningkat dari 1 koperasi aktif pada tahun 2023.
Sementara itu, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Kecamatan Gunungsitoli Barat, dan Kecamatan Gunungsitoli Utara masing-masing memiliki 1 koperasi aktif pada tahun 2024.
Menariknya, Kecamatan Gunungsitoli Alo'oa tidak memiliki koperasi aktif dalam empat tahun terakhir, meskipun tercatat memiliki 2 koperasi terdaftar.
Kondisi ini menunjukkan adanya tantangan dalam mengaktifkan koperasi di kecamatan tersebut.
Rendahnya persentase koperasi aktif di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara yang hanya mencapai 16,13 persen menunjukkan adanya urgensi untuk melakukan revitalisasi sektor koperasi.
Baca Juga: WOW! Pertamina Turunkan Harga BBM, SPBU Swasta Tahan Tarif
Baca Juga: Begini Cara Dapatkan Promo Gratis Ongkir Bright Gas Pertamina
Pemerintah kota ini perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan jumlah koperasi aktif dan memperkuat kapasitas koperasi yang sudah ada. [*]