Unilever Spin Off Bisnis Es Krim, 4 Emiten Pemain Lokal Bersaing

LiniEkonomi.com - Unilever berencana memisahkan unit bisnis es krimnya pada 2025. Langkah ini membuka peluang bagi emiten lokal seperti UNVR, CAMP, MYOR, dan PSDN untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar.

Dampak spin off bisnis es krim Unilever bagi emiten lokal. [Ilustrasi/Canva]

LiniEkonomi.com - Rencana spin off bisnis es krim Unilever menuai dampak terhadap beberapa emiten. Bahkan dengan memisahkan unit es krim sebagai bisnis ikonik. Kemungkinan persaingan industri es krim di Indonesia akan besar.

Kejutan Unilever spin off es krim membuat masyarakat dunia galau. Apalagi seirama dengan pemutusan hubungan kerja terhadap 7.500 karyawan secara massal.

Alasannya untuk penghematan biaya. Kendati belum ada kepastian, tentu dampak spin off bisnis es krim Unilever akan berpangaruh terhadap sejumlah emiten di Indonesia.

Melansir dari berbagai, sebagai produk es krim terbaik memisahkan unitnya kemungkinan terjadi tahun 2025.

Walau ini masih rencana spin off es krim, tetapi unit bisnis tersebut sangat menguntungkan sejak awal memulai.

Bahkan mampu merebut pasar, yang kemudian sejumlah pelaku usaha di Indonesia seperti ATM (Amati Tiru Modifikasi) keuntungan.

Dengan adanya rencana pemisahan unit bisnis es krim tentunya persaingan industri di Tanah Air semakin gencar.

Keuntungan UNVR selama ini sudah banyak, bahkan dengan kontribusi 16 persen dari total penjualan grup.

Sampai-sampai merek ternama seperti Wall's, Magnum, Ben & Jerry's, Cornetto, Viennetta, Carte d'Or, dan Breyers berada di bawah naungan unit ini.

Dampak pemisahaan unit bisnis es krim UNVR, kemungkinan besar pemain lokal akan bersaing seperti beberapa emiten di bawah ini.

Baca Juga: Ukir Peluang Besar: 6 Strategi Jitu Memulai Startup Tahun 2024

Berikut 4 Emiten Bisnis Es Krim:

  1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Sebagai anak usaha Unilever, UNVR tentunya memiliki portofolio produk es krim yang cukup lengkap. Merek-merek seperti Wall's, Paddle Pop, Magnum, dan Cornetto merupakan produk andalan UNVR di segmen ini.

  1. PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP)

Emiten dengan kode saham CAMP ini memiliki beragam produk es krim dengan merek Orchid, Sovia, Dan Mangia. Selain es krim, CAMP juga memproduksi minuman susu dan produk olahan susu lainnya.

  1. PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

Terkenal dengan produk konsumen seperti Kopiko, Torabika, dan Mas Monyet. MYOR juga memiliki lini ekonomi produk es krim dengan merek Beng-Beng dan Astor.

  1. PT Prashida Aneka Niaga Tbk (PSDN)

Baca Juga: Kereta Ekonomi Rasa Bisnis! KAI "Luncurkan" Kereta Stainless Steel

Meskipun tidak terdaftar sebagai emiten. PSDN merupakan salah satu produsen es krim terkemuka di Indonesia dengan merek Campina, Sovia, dan Orchid.

Kendati ada persaingan, tapi perlu memahami sisi lain. Hal ini dapat membuka peluang bagi mereka untuk memperkuat posisi pasar dan mengembangkan inovasi produk yang lebih menarik. [*]

Baca Juga

MEDAN, LINIEKONOMI.COM - Sambung semangat selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Telkomsel hadirkan layanan ekstra di Area Sumatera.
Telkomsel Perkuat 118 Titik Layanan Strategis Buat Orang Natalan dan Tahun Baru 2025
Telkomsel Siap Hadirkan Pelayanan Maksimal di Area Sumatera
Sambung Semangat Natal-Tahun Baru: Telkomsel Siapkan Layanan Extra Sumatera
JAKARTA, LINIEKONOMI.COM - Terdapat dua sektor yang jadi penyelamat ekonomi Indonesia. Hal itu terbongkar saat Bank Indonesia (BI).
Dua Sektor Ini Selamatkan Ekonomi Indonesia, Ini Kata Perry Warjiyo
VIVERE Group rayakan 40 tahun transformasi industri interior Indonesia: Inovasi, keberlanjutan, dan kontribusi sosial dalam perjalanan spektakuler perusahaan furnitur terkemuka.
Mengukir Warisan, Menatap Masa Depan Bersama VIVERE Group
bank bjb Perkuat Sinergi Strategis Bareng PT Sucofindo
bank bjb Perkuat Sinergi Strategis Bareng PT Sucofindo Demi Ini
Trafik broadband Telkomsel melonjak 11,36% saat Pilkada Serentak 2024, mencerminkan tingginya aktivitas digital masyarakat. Infrastruktur kuat mendukung pengalaman terbaik.
Selama Pilkada 2024: Trafik Broadband Telkomsel Naik 11,36%