Hari Ini Bursa Asia Hijau, Efek Wall Street Pecahkan Rekor Baru

Indeks utama bursa saham di Wall Street mencatat rekor tertinggi, sementara saham-saham Asia berfluktuasi pada perdagangan Kamis (28/3/2024). Mari simak perkembangannya.

Saham Asia Berfluktuasi, Indeks Wall Street Cetak Rekor [Canva/Kariadil Harefa/LiniEkonomi]

LiniEkonomi.com, Jakarta - Bursa saham kawasan Asia dan Pasifik (Asia Pasifik) dibuka dengan optimis pada Selasa (9/7/2024). Mengikuti tren positif dari Wall Street yang menorehkan rekor tertinggi sepanjang masa.

Kenaikan ini membangkitkan semangat para investor di tengah spekulasi dan antisipasi terhadap berbagai data ekonomi penting yang akan rilis dalam waktu dekat.

Kenaikan mewarnai mayoritas bursa Asia Pasifik. Indeks Nikkei 225 Jepang memimpin dengan kenaikan 1 persen, kemudian Kospi (Korea Selatan) yang menguat 0,3 persen. Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,65 persen.

Penguatan di Asia Pasifik turut akibat dorongan berita positif dari China, di mana raksasa kendaraan listrik BYD mengumumkan rencana investasi USD 1 miliar untuk membangun pabrik di Turki.

Hal ini membuka peluang baru bagi industri otomotif dan meningkatkan optimisme investor terhadap prospek ekonomi kawasan.

Investor Menanti dan Memantau

Namun, di tengah euforia kenaikan, investor tetap berhati-hati dan memantau sejumlah data ekonomi penting yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan. Data kepercayaan bisnis Australia dan sentimen konsumen menjadi fokus utama hari ini, Selasa (9/7/2024).

Selanjutnya, pada hari Kamis, investor akan menaruh perhatian pada indeks harga konsumen Amerika Serikat (AS) sebagai petunjuk arah kebijakan suku bunga Federal Reserve.

Sementara itu, data inflasi China pada hari Rabu akan memberikan gambaran tentang kondisi pemulihan ekonomi negara tersebut.

Meskipun bursa Asia Pasifik menunjukkan performa positif, beberapa analis memprediksi kemungkinan terjadinya koreksi musim panas.

Para investor disarankan untuk memperluas portofolio investasi mereka untuk meminimalisir risiko dan memanfaatkan peluang di tengah fluktuasi pasar.

Baca Juga: IHSG Menghijau Sesi Pertama 9 Juli, Saham BUMN dan Baterai Melesat

Kenaikan bursa Asia Pasifik mencerminkan sentimen positif investor yang terdorong oleh rekor baru Wall Street dan prospek ekonomi yang cerah.

Baca Juga: Bursa Asia Menghijau Ikuti Wall Street, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi

Namun, investor tetap perlu mewaspadai potensi koreksi dan mempertimbangkan strategi investasi yang tepat untuk memaksimalkan keuntungan di tengah kondisi pasar yang dinamis. [*]

Cek Berita dan Artikel yang lain diĀ Google News

Sumber Artikel : CNBC

Baca Juga

IHSG terkoreksi 1,26% ke level 7.290,9, namun saham PTIS dan FMII justru meroket hingga batas Auto Rejection Atas. Simak analisis lengkap pergerakan saham di tengah volatilitas pasar.
Dua Saham Ini Meroket Hingga Auto Rejection, Efek IHSG 1,26 Persen
Paris, LiniEkonomi.com, - Grup pertambangan asal Prancis, Eramet, menghadapi tekanan besar di pasar saham setelah mengumumkan penurunan target produksi nikel dan mangan.
Eramet Alami Guncangan, Saham Anjlok 19 Persen Akibat Ini
Harga emas meroket walau dalam perang Iran-Israel sedang berlangsung, sejak serangan Israel, Jumat (19/04/2024) sebagai balasan atas Iran.
Saham Antam Naik, Laba Kuartal II Menguat
LiniEkonomi.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat sore, 26 April 2024, ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG Lemah Jelang Rilis Data Inflasi AS dan Nota Keuangan RI
LiniEkonomi.com - Seiring dengan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (27/3/2024).
IHSG Terkoreksi Tipis, Asing Borong 10 Saham Ini
RBC Capital Markets menurunkan peringkat Legal & General dari "outperform" menjadi "sector perform" karena pasar transfer risiko pensiun yang mulai kehilangan daya tarik.
RBC Turunkan Peringkat Legal & General (L&G), Pasar Tak Semerekah Dulu