Dua Saham Ini Meroket Hingga Auto Rejection, Efek IHSG 1,26 Persen

IHSG terkoreksi 1,26% ke level 7.290,9, namun saham PTIS dan FMII justru meroket hingga batas Auto Rejection Atas. Simak analisis lengkap pergerakan saham di tengah volatilitas pasar.

Ilustrasi saham-saham dan Top Gainers. [Canva]

JAKARTA, LiniEkonomi.com - Saham PTIS dan FMII justru meroket hingga batas Auto Rejection Atas. Simak analisis lengkap pergerakan saham di tengah volatilitas pasar.

Efek IHSG terkoreksi 1,26 persen ke level 7.290,9, Kamis (7/11/2024). Lemahnya IHSG, sejumlah saham justru naik, dua di antaranya menyentuh batas Auto Rejection Atas (ARA).

IHSG menutup sesi I pada penurunan sebesar 92,87 poin atau 1,26 persen (%) ke level 7.290,9. Menariknya, pada lingkaran tekanan jual yang mendominasi pasar. Beberapa emiten justru berhasil membukukan keuntungan substansial.

PT Indo Straits Tbk (PTIS) memimpin jajaran saham dengan kinerja positif setelah harganya melonjak 24,7%, mencapai batas Auto Rejection Atas. Pencapaian serupa, PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) mencatat dengan nilai 24,5 persen.

"Fenomena ini menunjukkan bahwa di tengah sentiment negatif yang melanda pasar, masih terdapat peluang investasi yang menjanjikan bagi investor yang jeli," ungkap pengamat pasar modal dalam keterangannya kepada LiniEkonomi.com.

Deretan saham lain yang mencatatkan kenaikan signifikan termasuk PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) dengan penguatan 14,7 persen. Menyusul PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) yang naik 14,2 persen, serta PT Steady Safe Tbk (SAFE) yang menguat 10,9 persen (%).

Baca Juga: Inilah Strategi Jitu Jual Emas 2024, Lengkap Panduan Analisis

Kontras dengan pergerakan IHSG, mayoritas bursa Asia justru menunjukkan tren positif. Indeks Shanghai Composite menguat 1 persen (%), Straits Times Index naik 1,9 persen (%). Dan Hang Seng bertambah 1,3 persen (%) dan hanya Nikkei 225 yang terkoreksi 0,3 persen (%).

Sisi lain, beberapa saham mengalami tekanan jual yang cukup dalam. PT Andira Agro Tbk (ANDI) menjadi yang terdampak paling parah dengan penurunan 14,9 persen (%). PT Modern Internasional Tbk (MDRN) mengikuti dengan koreksi 14,2 persen (%).

Baca Juga: Konflik Iran-Israel: Harga Emas Meroket dan Minyak 'Menembus Langit'

Baca Juga: Test Drive Mobil Mewah: JLM Auto Gandeng Nasabah Indomobil Finance

Sementara PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE) melemah 12,5 persen (%). Melengkapi daftar saham yang mengalami pelemahan signifikan, PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) terkoreksi 10,1 persen dan PT Agung Semesta Sejahtera Tbk (TARA) turun 10 persen (%). [*]

Baca Juga

Paris, LiniEkonomi.com, - Grup pertambangan asal Prancis, Eramet, menghadapi tekanan besar di pasar saham setelah mengumumkan penurunan target produksi nikel dan mangan.
Eramet Alami Guncangan, Saham Anjlok 19 Persen Akibat Ini
Harga emas meroket walau dalam perang Iran-Israel sedang berlangsung, sejak serangan Israel, Jumat (19/04/2024) sebagai balasan atas Iran.
Saham Antam Naik, Laba Kuartal II Menguat
LiniEkonomi.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat sore, 26 April 2024, ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG Lemah Jelang Rilis Data Inflasi AS dan Nota Keuangan RI
LiniEkonomi.com - Seiring dengan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (27/3/2024).
IHSG Terkoreksi Tipis, Asing Borong 10 Saham Ini
RBC Capital Markets menurunkan peringkat Legal & General dari "outperform" menjadi "sector perform" karena pasar transfer risiko pensiun yang mulai kehilangan daya tarik.
RBC Turunkan Peringkat Legal & General (L&G), Pasar Tak Semerekah Dulu
KEREN! Visa Siap Gebrak Pasar Saham 12 Bulan Depan
KEREN! Visa Siap Gebrak Pasar Saham 12 Bulan Depan