LinEkonomi.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan koreksi tipis pada perdagangan Senin (8/7/2024), turun 0,04% ke level 7.250,5.
Turunnya indeks tersebut terjadi di tengah pergerakan bursa Asia Pasifik yang beragam. Meskipun terkoreksi tipis, terdapat beberapa saham yang mengalami kenaikan cukup signifikan.
Beberapa dari saham tersebut BLES (naik 34,4%), GOLF (naik 26%), dan ISEA (naik 20,8%). Di sisi lain, beberapa saham mengalami penurunan cukup dalam, seperti BRPT (turun 3,69%), AMMN (turun 1,52%), dan MEDC (turun 1,44%).
Menurut Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, pergerakan IHSG masih berpotensi meningkat secara teknikal, didorong oleh data unemployment AS yang lebih tinggi dari ekspektasi.
Namun, investor perlu mencermati berbagai faktor global, seperti data ekonomi AS dan China yang akan dirilis minggu ini, serta keputusan bank sentral di beberapa negara.
Investor Pantau Data Ekonomi AS dan China
Investor akan mencermati data indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada hari Kamis (11/7/2024) untuk menilai arah suku bunga The Fed. Sisi lain, angka inflasi China pada hari Rabu (10/7/2024) akan menunjukkan kondisi pemulihan ekonomi negara tersebut.
Baca Juga: Tiga Emiten Baru Meriahkan Bursa Efek Indonesia, Termasuk Tommy Soeharto
Keputusan Bank Sentral
Keputusan bank sentral dari Korea Selatan, Selandia Baru, dan Malaysia juga akan diumumkan minggu ini, meskipun tidak ada perubahan yang diharapkan.
Bursa Asia Pasifik Beragam
Bursa Asia Pasifik menunjukkan pergerakan yang beragam pada hari ini. Indeks Nikkei 225 Jepang dan Topix mengalami penurunan, sementara Hang Seng dan S&P/ASX 200 Australia juga melemah.
Sisi lain, KOSPI Korea Selatan dan KOSDAQ berkapitalisasi kecil mengalami kenaikan, dan FTSE Straits Times Singapura serta FTSE Malay KLCI mengalami penurunan.
Baca Juga: IHSG Turun Awal Pekan, Saham Energi dan Infrastruktur Terkoreksi
Kesimpulan
IHSG masih berpotensi meningkat secara teknikal, namun investor perlu mencermati berbagai faktor global dan domestik. Data ekonomi AS dan China, serta keputusan bank sentral di beberapa negara akan menjadi fokus utama dalam pekan ini. [*]