IHSG Terpuruk di Zona Merah, Pelaku Pasar Lakukan Aksi Ambil Untung

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan Jumat (8/3/2024) dengan peluang menguji level resistance di 7.403, setelah menguat 0,6% pada Kamis kemarin.

Pergerakan saham. (Foto: idxchannel)

LiniEkonomi.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpaksa mengakhiri perdagangan dengan warna merah pada Kamis (25/4/2024).

Pelaku pasar tampak memanfaatkan momen untuk melakukan aksi profit taking yang menekan pergerakan indeks hingga ditutup melemah pada hari ini.

Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup merosot 19,24 poin atau 0,27% ke level 7.155,29. Sebanyak 338 saham terpantau turun, mengalahkan 208 saham yang naik dan 235 saham yang stagnan.

Investor melakukan transaksi sebanyak 1,11 juta kali dengan nilai Rp 14,83 triliun dan volume 26,66 miliar lembar saham.

Selain itu, pelaku pasar juga mencermati pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terdepresiasi tipis 0,03% atau 5 poin ke Rp 16.155 pada penutupan perdagangan hari ini.

Dolar AS di pasar Asia sendiri turun usai sempat menguat didorong ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed.

Unik: Sekuritas Filipina Kirim Surat ke Google dan Kanada Gugat Kripto Binance

Bank Indonesia sebelumnya menaiklan suku bunga 25 basin poin (bp) ke level 6,25 persen dari 6 persen. Naiknya suku bunga kali kedua setelah pandemi COVID-19. Pada Oktober 2023 lalu, suku bunga acuan kembali BI naikan.

Sepanjang sesi, IHSG bergerak terbatas di zona negatif setelah dibuka melemah 0,39% atau 28,29 poin ke 7.146,25 pada pagi hari.

Hingga siang, indeks masih melemah 0,24% ke 7.157,23 dan LQ45 tergelincir 0,72% ke level 924,65.

Saat ini beberapa saham besar seperti BFIN, ANTM, GJTL dan ADMR menjadi katalis penekan IHSG setelah masuk jajaran top losers hari ini.

Mengantisipasi potensi koreksi lebih lanjut, analis menyamatkan level support dan resistance IHSG pada perdagangan Jumat besok. Resistance mingguan berada di 7.299 dan 7.454, sedangkan supportnya di 7.026 dan 7.000.

Hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, 23-24 April kemarin.  Terdapat keputusan menaikan suku bunga 25 bps menjadi 6,25 persen.

Baca Juga: Berikut Ini Rekomendasi Saham di Tengah Badai Volatilitas IHSG

Hal itu tutur Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyosaat konferensi pers secara daring, Rabu (24/4/2024).

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar berada pada nilai Rp 16.150 dan tertinggi dari posisi sebelumnya. 

"IHSG bergerak terkoreksi dari reli 2 hari sebelumnya dan searah dengan bursa regional yang sebagian juga melemah dari reli beberapa hari lalu," ungkap Analis Vibiz Research Center, Eko Bagus.

Dia menilai aksi profit taking investor domestik dan asing turut menekan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini. Apalagi, bursa Wall Street semalam juga ditutup mixed dan terbatas. [*]

Baca Juga

IHSG terkoreksi 1,26% ke level 7.290,9, namun saham PTIS dan FMII justru meroket hingga batas Auto Rejection Atas. Simak analisis lengkap pergerakan saham di tengah volatilitas pasar.
Dua Saham Ini Meroket Hingga Auto Rejection, Efek IHSG 1,26 Persen
Paris, LiniEkonomi.com, - Grup pertambangan asal Prancis, Eramet, menghadapi tekanan besar di pasar saham setelah mengumumkan penurunan target produksi nikel dan mangan.
Eramet Alami Guncangan, Saham Anjlok 19 Persen Akibat Ini
SZ Gift Fair 2023 hadirkan 4.500 pemasok dan inovasi terkini industri suvenir dan peralatan rumah. Pameran berlangsung 20-23 Oktober di Shenzhen, China.
Pameran SZ Gift Fair 2023 Hadirkan 4.500 Pemasok dan Inovasi Terkini Industri Suvenir
Harga emas meroket walau dalam perang Iran-Israel sedang berlangsung, sejak serangan Israel, Jumat (19/04/2024) sebagai balasan atas Iran.
Saham Antam Naik, Laba Kuartal II Menguat
LiniEkonomi.com - Seiring dengan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (27/3/2024).
IHSG Terkoreksi Tipis, Asing Borong 10 Saham Ini
RBC Capital Markets menurunkan peringkat Legal & General dari "outperform" menjadi "sector perform" karena pasar transfer risiko pensiun yang mulai kehilangan daya tarik.
RBC Turunkan Peringkat Legal & General (L&G), Pasar Tak Semerekah Dulu