LiniEkonomi.com - Menyambut Hari Raya Idulfitri 2024, sejumlah perusahaan dan pemerintah berlomba menyediakan program mudik gratis bagi masyarakat yang ingin pulang kampung.
Namun di balik euforia mudik gratis tersebut, terselip keluhan dari para agen tiket bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang merasa pendapatan mereka terdampak.
Roni, agen tiket PO Sari Indah, mengaku baru menjual 30 tiket Jakarta-Surabaya hingga 8 April mendatang.
"Penumpangnya berkurang 30 persen. Kalau ada mudik gratis ini pendapatan kita turun," keluhnya, seperti laporan CNNCOM, Kamis (4/4/2024).
Sebagai agen yang mengandalkan komisi penjualan tiket. Roni pun berharap program mudik gratis agak di minimalisir dan perusahaan bus lebih memprioritaskan kuota kursi untuk agen daripada penjualan online.
Senada dengan Roni, Rafi, agen tiket PO Putra Rafflesia, menyebut penjualan tiketnya terdampak hingga 40 persen.
Baca Juga: Telkomsel Siaga RAFI 2024, Berangkatkan 1.100 Pemudik
Meski tiket yang terjual lumayan banyak, jumlahnya tetap turun drastis kalau membandingkan tahun lalu.
"Harapannya, pemerintah seharusnya boleh mengadakan mudik gratis, tapi lebih baiknya dapat bekerjasama dengan kita sebagai penjual tiket," pintanya.
Rafi menilai selama ini pemerintah lebih banyak bekerja sama dengan pihak bus pariwisata dalam program mudik gratis, kurang melibatkan agen bus reguler. "Kalau dari segi Pancasila keadilan sosial ya, itu kurang berkeadilan," kritiknya.
Minta Kerjasama PO dan Agen BUS
Sementara itu, Aldo, agen tiket PO Laju Prima, mengaku tidak terlalu terdampak tahun ini karena tidak ada rute mudik gratis yang sama dengan tiket yang dia jual, yakni Jakarta-Palembang. Namun, tahun lalu penjualan tiketnya menurun hampir 40 persen karena adanya mudik gratis hingga Aceh.
"Berharap jangan sampai ada. Kalau bisa khusus Sumatera itu kalau bisa jangan ada mudik gratis.
Karena sangat merugikan kami agen," ucap Aldo, yang pendapatannya hanya dari komisi penjualan tiket.
Baca Juga: Mudik Hepi Telkomsel Poin: Semangat Gotong Royong Lewat Tiket Mudik Gratis
Para agen tiket bus menghimbau agar pemerintah lebih melibatkan mereka dalam program mudik gratis, bukan hanya bekerja sama dengan pihak bus pariwisata.
Mereka mengaku kehilangan sebagian besar pendapatan akibat program tersebut, yang notabene menjadi sumber pencarian utama bagi para agen tiket. [*]