Warga KTP Ganda Iran dan Jerman Terancam, Perang Israel vs Iran Depan Mata

Liniekonomi.com - Terbongkar sudah alasan Turki membatasi ekspor barang ke Israel. Selain alasan genosida, ternyata sebelumnya ada beberapa yang membuat Turkiye murka.

Serangan Israel terhadap Lebanon Selatan, Senin (9/4/2024). Akibatnya, seorang komandan lapangan kelompok bersenjata lengkap Hizbullah di Lebanon tewas. [TangkapanLayar/Reuters]

LiniEkonomi.com - Perang Israel dan Iran depan mata, Jerman pun menarik warganya dari Iran.

Warga KTP ganda Iran dan Jerman menurut otoritas Negeri Panzer itu bisa saja terancam, keadaan semakin parah, dan kemungkinan mengakibatkan transportasi terganggu.

Israel vs Iran semakin genting, bahkan Iran mengultimatum bakal serang Israel dalam waktu 48 jam kedepan.

Travel Warning Jerman pun langsung sigap dengan memberi pemberitahuan, agar warga negara berjulik negeri Bir itu cabut dari Iran.

Mengutip laman Kementerian Luar Negeri Jerman, "Jalur darat, udara, laut bisa memberi dampak, itu tentu tidak dapat memungkirinya," salin LiniEkonomi via Reuters, Sabtu (13/4/2024).

Baca Juga: Perang Hukum Antara Ripple dan Sekuritas SEC Terus Memanas

Risiko paling utama bagi warga negaranya ialah jadi tawanan atas perang Iran dan Israel kedepan. Apalagi kalau warga ber-Kartu Tanda Penduduk Ganda, (Iran-Jerman).

"Sangat berisiko ketika nanti tertangkap, akan ada interogasi secara sewenang-wenang, dan ada ancaman hukuman penjara. Risiko paling tinggi lagi mereka yang memiliki kewarganegaeraan ganda," terang Kemenlu Jerman.

Iran Serukan Serangan Balasan

Iran menyatakan serangan balasan akibat Israel melakukan serangan April 2024 ini ke Damaskus.

Sejumlah petinggi maupun pejabat militer Iran tewas saat gempuran senjata Israel. Kematian anggota senior Pasukan Quds elit Korps Garda Revolusi, membuat tentara Iran mengamuk.

Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran menyatakan serangan balasan terhadap Israel.

Seruan Iran tersebut jadi ancaman bagi warga negara lain yang sedang berpergian atau sedang berada di Iran maupun Israel.

Perancis melalui travel warning juga menarik serta meminta agar warganya tak ke Palestina, Israel maupun Lebanon.

Mengutip laman sekretariat negara, Ebrahim Raisi mengatakan, Israel sebagai rezim zionis telah melakukan pembunuhan buta. Yang menurut mereka (Tel Aviv-red) sebagai perjuangan menyelamatkan diri.

Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Tewas

Tewasnya pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), di Damaskus, Suriah oleh Israel. Membuat Iran naik darah, menurut laporan Jerusalem Post, kutip LiniEkonomi, Sabtu (13/4/2024).

Ancaman Iran menyerang sisi sisi Utara atau Selatan Israel, Tel Aviv berikan respon. Mereka menyambut dan siap menerima serangan tersebut bila Iran mau. Kutip laporan Wall Street Journal (WSJ).

Israel menurut laporan itu menyatakan, para tentara Zionis tersebut ketika mendapat serangan atau rudal dari Iran.

Selain menangkis dari sisi utara, dan selatan lalu akan menyerang dengan cepat sejumlah infrastruktur strategis Iran.

Baca Juga: Indonesia vs El Salvador: Kripto di Bali Gagal, Bitcoin di El Savador Bertahan?

Peryataan tersebut setelah beredarnya video di salah satu platfom media sosial. Pada cuplikan video itu pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam posting video simulasi penyerangan bandar udara (bandara) Haifa Israel di Utara Israel.

Kemudian di sisi Selatan negara itu akan menyerang tempat atau fasilitas nuklir Dimona. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei memberikan saran untuk menyerang lokasi strategis dan penting bagi Israel.

Mengutip laporan intelijen Amerika Serikat, kalau sekutus AS dan Amerika memprediksi serangan Iran ke Israel "akan segera terjadi". [*]

Baca Juga

Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat pada Sabtu malam setelah Iran melancarkan serangan terhadap Israel. Akibatnya, harga Bitcoin anjlok lebih dari 7% sebelum pulih sebagian.
Ketegangan Iran-Israel Picu Harga Bitcoin Terjun 4,6 Persen
Liniekonomi.com - Terbongkar sudah alasan Turki membatasi ekspor barang ke Israel. Selain alasan genosida, ternyata sebelumnya ada beberapa yang membuat Turkiye murka.
Ini Alasan Turki Batasi Ekspor ke Israel, Dituduh 'Pemain Ganda'
LiniEkonomi.com - Ekonomi Israel alami defisit anggaran, bahkan alami kerugian lebih dari 56 miliar dolar Amerika Serikat.
Ekonomi Israel Defisit Akibat Genosida, Turki Batasi Jualan ke Tel Aviv
Asthara Skyfront City Tanam 10.000 Pohon untuk Dukung Bulan Penanaman Pohon Nasional
Asthara Skyfront City Tanam 10.000 Pohon untuk Dukung Bulan Penanaman Pohon Nasional
Public Expose bank BJB
Public Expose: bank bjb Catat Pertumbuhan Bisnis Solid Sepanjang 2024, Fokus pada Inovasi dan Keberlanjutan
VIVERE Group rayakan 40 tahun transformasi industri interior Indonesia: Inovasi, keberlanjutan, dan kontribusi sosial dalam perjalanan spektakuler perusahaan furnitur terkemuka.
Mengukir Warisan, Menatap Masa Depan Bersama VIVERE Group