Timah Manis Berubah Pahit, Saham TINS Terperosok Kasus Korupsi

LiniEkonomi.com - Mayoritas bursa saham Asia menguat kuat pada penutupan perdagangan Jumat (26/04/2024) sore ini.

Ilustrasi bursa saham Asia [Ilustrasi/Canva/LiniEKonomi]

LiniEkonomi.com - Saham PT Timah Tbk (TINS) terpantau anjlok pada perdagangan sesi II hari ini, Rabu (20/3/2024).

Pelemahan harga saham emiten pertambangan logam milik BUMN ini terjadi di tengah terjeratnya perseroan dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah periode 2015-2022.

Hingga pukul 13:46 WIB, saham TINS merosot 3,61% ke level Rp800 per saham. Sepanjang hari ini, saham TINS bergerak di kisaran Rp795-Rp830 per lembar.

Volume perdagangan tercatat 22,54 juta saham senilai Rp18,16 miliar dengan frekuensi transaksi 3.086 kali.

Kejaksaan Agung telah menetapkan lima orang tersangka terkait dugaan korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT TINS periode 2015-2022.

Salah satu tersangka adalah mantan Direktur Utama TINS, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani.

Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana, kelima terduga tersangka melanggar Pasal 2 Ayat 1, Pasal 3 jo Pasal 18 UU Tipikor, dan Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.

Baca Juga: Riot Platforms Mencatat Peningkatan 19% Produksi Bitcoin di 2023

Tiga terduga tersangka berada di Rutan Kelas I Jakarta Pusat dan dua tersangka lainnya di Rutan Salemba.

Selain itu, kasus dugaan korupsi TINS juga menyeret crazy rich Jakarta, Helena Lim. Penggeledahan telah Kejagung lakukan pada 6-8 Maret 2024 lalu.

Di sisi lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengamati transaksi saham TINS yang sedang heboh soal market activity (UMA) atau pola tidak lazim sejak Jumat lalu.

Meski begitu, BEI belum dapat menyimpulkan adanya pelanggaran peraturan pasar modal.

Baca Juga: Ini Keuntungan Indonesia Kontrol Tambang Nikel Raksasa Vale

"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan pelanggaran peraturan perundang-undangan pasar modal," terang BEI dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/3/2024).[*]

Baca Juga

LiniEkonomi.com - Seiring dengan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (27/3/2024).
HSG Terkoreksi Tipis, Asing Borong 10 Saham Ini
RBC Capital Markets menurunkan peringkat Legal & General dari "outperform" menjadi "sector perform" karena pasar transfer risiko pensiun yang mulai kehilangan daya tarik.
RBC Turunkan Peringkat Legal & General (L&G), Pasar Tak Semerekah Dulu
KEREN! Visa Siap Gebrak Pasar Saham 12 Bulan Depan
KEREN! Visa Siap Gebrak Pasar Saham 12 Bulan Depan
LiniEkonomi.com - Pada peringatan ulang tahun ke-46 Pasar Modal Indonesia, Pasar obligasi Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan
Pasar Saham AS Menghijau, Saham Lexeo Therapeutics Anjlok 24 Persen
Indeks utama bursa saham di Wall Street mencatat rekor tertinggi, sementara saham-saham Asia berfluktuasi pada perdagangan Kamis (28/3/2024). Mari simak perkembangannya.
Hari Ini Bursa Asia Hijau, Efek Wall Street Pecahkan Rekor Baru
LiniEkonomi.com - Mayoritas bursa saham Asia menguat kuat pada penutupan perdagangan Jumat (26/04/2024) sore ini.
IHSG Berpotensi Menguat, Berikut Rekomendasi Saham SMGR, Semen Indonesia