Prabowo-Gibran Pimpin: Bahaya Ngak Nasib Ekonomi Indonesia

Apa pandangan para pakar mengenai prospek ekonomi Indonesia jika Prabowo-Gibran memenangi Pilpres 2024?

PT Bursa Efek Indonesia mencermati pergerakan saham BAIK terkait pola transaksi tak biasa (UMA). BEI meminta investor tetap waspada sambil menunggu tanggapan perusahaan.

LiniEkonomi.com - Beberapa pakar asing memperkirakan bagaimana nasib perekonomian Indonesia jika Prabowo Subianto terpilih sebagai presiden.

Mereka menilai kondisi ekonomi ke depan bergantung pada siapa saja yang akan duduk sebagai menteri.

Asisten senior S Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Universitas Teknologi Nanyang Singapura, Richard Borsuk, mengatakan pasar akan cermat mengamati.

Apakah kedisiplinan fiskal yang selama ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati rawat akan mereka pertahankan atau tidak.

Sementara itu, Penasehat Kebijakan Publik Global Counsel, Dedi Dinarto turut menegaskan stabilitas fiskal bergantung pada figur yang nantinya Prabowo tunjuk sebagai menteri.

"Ketidakpastian masih ada seputar stabilitas fiskal, yang akan bergantung pada siapa yang Prabowo pilih untuk menduduki posisi-posisi penting di kementerian," katanya.

Baca Juga: Anies Baswedan Temui Tim Hukum Nasional AMIN Bahas Pelanggaran Pemilu

Pandangan Pakar Ekonomi Era Prabowo Gibran

Profesor Universitas Ritsumeikan Jepang, Jun Honna, pun menyinggung bagaimana Prabowo memenuhi janji kampanyenya jika terpilih, seperti melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara baru dan kebijakan hilirisasi pada era Presiden Joko Widodo.

Kendati ia melanjutkan program Presiden Jokowi pada masa akan datang, Jun Honna menilik bahwa Prabowo Subianto kini sedang memusatkan pemikirannya untuk perkuat kekuasaan sebelum Oktober 2024.

Sebab, menurut Honna kemenangan pemilu 2024 merupakan pencapain dirinya, dan bakal mengurangi pengaruh Joko Widodo.

"Nah, kamu akan melihat bagaimana permainan kekuasaan Prabowo dengan Jokowi memulai babak baru pergantian presiden," terangnya.

Ekonomi Indonesia bila berada pada tangan Prabowo Gibran, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Muhammad Ishak menilai beberapa hal.

Ia menilai bahwa, regulasi tanpa terobosan sama saja omong kosong. Maka perlu terobosan untuk mendaulatkan ekonomi bangsa dengan rerata pertumbuhan 5 persen.

"Ya, ngak bakal berubah kalau memang tidak ada terobosan inovasi, sebab trajektori pertumbuhan tentunya stagnan, dan hanya menguntungkan pasar global, seperti meningkatnya harga komoditas primer," kutip LiniEkonomi via CNNIndonesia.

Sementara Nailul Huda, pakar Center of Economic and Law Studies (Celios). Ia mengatakan, kalau ia melihat kalau Prabowo-Gibran memimpin belum tentu bakal mengubah nasib Indonesia.

Baca Juga: Angela Chao: Perjalanan Pendidikan dari Harvard Hingga Puncak Bisnis

Sebab, apa yang akan mereka kerjakan masih perpanjangan dari pemerintah era Jokowi dan Ma'aruf Amin. Tertitip pada Jokowi dengan masa jabatan dua periode sebagai presiden.

Melihat jejak Jokowi terhadap megaproyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, akan terseok-seok atas janji Prabowo Subianto.

Nailul Huda menilai, Prabowo akan terus mendobrak terkait pembangunan fisik IKN secara gerilya. Kendati begitu, belum bisa memberi efek terhadap PDB Ekonomi Indonesia. [*]

Baca Juga

Shell Indonesia Tutup SPBU Mereka di Medan Sumatera Utara, Kenapa?
Harga BBM Shell, VIVO, dan BP-AKR Turun, Shell Super 12.920 per Liter
Hari Amal Bakti Kemenag 79: Wali Kota Sowa'a Tekankan Dukung Asta Cita Prabowo-Gibran
Walikota Sowa'a Laoli Perlu Revitalisasi Koperasi di Gunungsitoli
Inilah Faktor Penyebab Rendahnya Koperasi Aktif Kota Gunungsitoli
Inilah Faktor Penyebab Rendahnya Koperasi Aktif Kota Gunungsitoli
Inilah Faktor Penyebab Rendahnya Koperasi Aktif Kota Gunungsitoli
Hanya 16 % Koperasi di Gunungsitoli Aktif Beroperasi, Kok Bisa?
WOW! Pertamina Turunkan Harga BBM, SPBU Swasta Tahan Tarif
WOW! Pertamina Turunkan Harga BBM, SPBU Swasta Tahan Tarif
Begini Cara Dapatkan Promo Gratis Ongkir Bright Gas Pertamina
Begini Cara Dapatkan Promo Gratis Ongkir Bright Gas Pertamina