GUNUNGSITOLI, LINIEKONOMI.COM - Jumlah guru tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara (Sumut) tahun ajaran 2023/2024 mengalami penurunan.
Bila membandingkan data jumlah murid Taman Kanak-Kanak (TK) Tahun Ajaran (TA) 2022/2023 sebanyak 2.154 murid. Sementara tahun ajaran 2023/2024 cuma 2.099 siswa. Namun, beberapa kecamatan justru menunjukkan peningkatan.
Kecamatan Gunungsitoli Selatan alami peningkatan signifikan, dengan angka murid bertambah dari 367 TA 2022/2023 menjadi 391 pada tahun ajaran 2023/2024.
Hal serupa juga terjadi untuk Kecamatan Gunungsitoli Utara, jumlah murid naik dari 33 menjadi 40. Sementara, murid TK Kecamatan Gunungsitoli cuma beda tipis dari 1.334 murid tahun ajaran 2022/2023 menjadi 1.323 T.A 2023/2024.
Turunnya jumlah murid juga terlihat pada Kecamatan Gunungsitoli Idanoi dan Gunungsitoli Alo’oa, masing-masing mencatat terjadi penurunan dari 272 menjadi 241 murid, dan dari 82 menjadi 38 murid.
Membludaknya murid TK, tidak sebanding dengan tenaga pendidik atau guru. Ini menjadi salah satu aspek berdasarkan data Kemendikbudristek yang masuk ke LiniEkonomi.com baru-baru ini.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memaparkan, bahwa jumlah guru TK pada enam kecamatan turun drastis, yakni guru TK dari 178 pada tahun ajaran 2022/2023 menjadi 136 pada tahun 2023/2024.
Kecamatan Gunungsitoli, dengan jumlah guru terbesar, mencatatkan penurunan signifikan dari 103 guru pada tahun ajaran 2022/2023 menjadi 82 pada tahun ajaran 2023/2024. Hal ini diduga terkait dengan berbagai faktor, termasuk pengurangan tenaga pendidik di sekolah-sekolah swasta.
Baca Juga: Gunungsitoli Raih Penghargaan UHC, Bukti Komitmen Jaminan Kesehatan
Guru anjlok juga terjadi pada Kecamatan Gunungsitoli Selatan, yang sebelumnya memiliki 31 guru dan kini hanya 20 guru. Guru TK Kecamatan Gunungsitoli Barat lebih drastis lagi, dari 12 guru tahun ajaran 2022/2023 menjadi hanya delapan guru tahun ajaran 2023/2024.
Hal yang sama terjadi di Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Jumlah guru turun dari 20 menjadi 18. Sementara itu, pada Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa, jumlah guru TK menyusut dari sembilan menjadi lima orang.
Ini jadi tantangan serius bagi pemerintah Kota Gunungsitoli ke depan. Terutama bagi pasangan calon kepala daerah yang sedang bertarung pada Pilkada serentak 2024.
Selain tantangan tentu jadi peluang bagi pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah strategis. Seperti memperbaiki distribusi guru dan meningkatkan insentif bagi tenaga pendidik di daerah-daerah dengan jumlah guru yang minim.
Selain itu, kerjasama antara sekolah swasta dan negeri perlu penguatan untuk memastikan kelangsungan kualitas pendidikan untuk seluruh wilayah Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara.
Menurut informasi Sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbudristek, jumlah sekolah TK di Kota Gunungsitoli tetap stabil dengan 29 sekolah tahun 2022/2023 dan 2023/2024.
Hanya saja perubahan mencolok terjadi pada jumlah guru dan murid, terutama beberapa kecamatan yang mengalami penurunan jumlah tenaga pendidik dan meningkatnya jumlah siswa. Seperti data sebelumnya.
Meski menghadapi tantangan rendahnya volume guru, dan meningkatnya angka murid pada beberapa wilaya. Ini menunjukkan adanya minat yang kuat dari masyarakat Kota Gunungsitoli terhadap pendidikan bagi anak-anak usia dini.
Baca Juga: 7 Destinasi Liburan Keluarga Seru di Jakarta
Salah satu upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) tangguh ialah meningkatkan program pelatihan bagi para guru, dan beasiswa. Sehingga mereka dapat memberikan pengajaran yang lebih efektif meski dengan volume terbatas.
Kemudian memunculkan sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara. [*]