IHSG Menghijau Sesi Pertama 9 Juli, Saham BUMN dan Baterai Melesat

LiniEkonomi.com - Pada peringatan ulang tahun ke-46 Pasar Modal Indonesia, Pasar obligasi Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan

Papan perdagangan saham [Kariadil Harefa]

LinEkonomi.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat di sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (9/7), ditopang oleh tujuh sektor. IHSG naik 0,59% atau 42,882 poin ke level 7.293,859.

Pergerakan positif IHSG ditopang oleh 272 saham yang naik, 242 saham turun, dan 266 saham stagnan. Total volume perdagangan mencapai 8 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5 triliun.

Di antara sektor-sektor yang menopang IHSG, sektor keuangan (IDX-Finance) mengalami kenaikan tertinggi, yaitu 1,12%. Sektor transportasi (IDX-Trans) dan infrastruktur (IDX-Infra) menyusul dengan kenaikan masing-masing 0,66% dan 0,65%.

Saham-saham unggulan di indeks LQ45 (large-cap) juga menunjukkan performa yang gemilang. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menjadi top gainer dengan kenaikan 4% ke Rp 780.

Diikuti oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang naik 3,43% ke Rp 4.830 dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang naik 3,38% ke Rp 630.

Sementara itu, di sisi lain, beberapa saham LQ45 mengalami penurunan. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menjadi top loser dengan turun 3,63% ke Rp 5.975.

Menyusul PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) yang turun 3,57% ke Rp 675 dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang turun 2,46% ke Rp 1.585.

Pergerakan IHSG sejalan dengan pasar Asia-Pasifik yang sebagian besar menguat. Kenaikan ini atas dorongan sentimen positif dari pasar global, di mana S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi semalam.

Analisis dan Prediksi

Analis memprediksi bahwa IHSG masih memiliki peluang untuk menguat di sesi kedua perdagangan hari ini. Sentimen positif dari pasar global dan domestik diperkirakan akan terus mendorong pergerakan IHSG.

"IHSG masih berpotensi untuk menguat di sesi kedua hari ini," ujar Analis PT Mirae Asset Sekuritas, Kevin Ong.

Sambungnya lagi, "Sentimen positif dari pasar global dan domestik, seperti pengumuman data inflasi dan suku bunga Bank Indonesia, akan menjadi pendorong utama."

Baca Juga: IHSG Turun Awal Pekan, Saham Energi dan Infrastruktur Terkoreksi

Kevin menambahkan, investor juga perlu mencermati pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Nilai tukar rupiah yang stabil akan memberikan sentimen positif bagi IHSG," menambahkan. [*]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber Artikel : kontan

Baca Juga

Pemerintah membentuk Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan
Tingkatkan Akses Keuangan Perempuan, Pemerintah Luncurkan Satgas Jejaring Advokasi
Indonesia-Kanada Perkuat Kerja Sama Ekonomi Dengan Empat Sektor
Indonesia-Kanada Perkuat Kerja Sama Ekonomi Dengan Empat Sektor
IHSG terkoreksi 1,26% ke level 7.290,9, namun saham PTIS dan FMII justru meroket hingga batas Auto Rejection Atas. Simak analisis lengkap pergerakan saham di tengah volatilitas pasar.
Dua Saham Ini Meroket Hingga Auto Rejection, Efek IHSG 1,26 Persen
Harga Emas Turun Rp 1.000 Per Gram Hari Ini, Masih Untung Rp 293 Juta Sejak Awal 2023
Harga Emas Antam Anjlok Rp 30.000 per Gram, Terparah Selama 2024
Paris, LiniEkonomi.com, - Grup pertambangan asal Prancis, Eramet, menghadapi tekanan besar di pasar saham setelah mengumumkan penurunan target produksi nikel dan mangan.
Eramet Alami Guncangan, Saham Anjlok 19 Persen Akibat Ini
Airlangga Hartarto
Punya Kekayaan Fantastis, Inilah Lima Menteri Terkaya Kabinet Prabowo-Gibran