IHSG Keok di Pagi Hari, Investor Asing Kabur! Ada Apa?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin pagi ini, turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia

IHSG Keok di Pagi Hari, Investor Asing Kabur! Ada Apa? [Canva/Ilustrasi]

LiniEkonomi.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin pagi ini, turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia akibat sentimen global dan regional.

Menurut laporan IDX, IHSG dibuka melemah 5,68 poin atau 0,08 persen ke posisi 7.344,45, mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya menyebutkan bahwa pergerakan IHSG pada pekan ini rentan dominasi sentimen global dan regional.

"IHSG berpeluang menguat terbatas," sebut tim riset tersebut, Senin (25/3/2024).

Dari dalam negeri, faktor yang memengaruhi pergerakan IHSG adalah pengumuman hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ya, di mana pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang usai KPU memberitahukan informasi tersebut. Namun, keputusan ini masih mengikuti gugatan dari pasangan calon satu dan tiga yang dilayangkan kepada Mahkamah Konstitusi (MK).

Selain itu, fokus pasar juga tertuju pada rilis data M2 money supply Indonesia oleh Bank Indonesia (BI).

LiniEkonomi melihat bahwa likuiditas perekonomian atau jumlah uang yang beredar secara luas (M2) pada Februari 2024 naik 5,3 persen year on year (yoy) mencapai total Rp8.739,6 triliun.

Baca Juga: Indeks Bursa Malaysia Tutup di Zona Merah Akibat Sentimen Amerika Serikat

Dari mancanegara, Gubernur Dewan Bank Sentral AS The Fed, Christopher Waller, akan berbicara tentang prospek ekonomi di Economic Club of New York Reception pada Kamis (28/3/2024).

Pasar mengantisipasi komentar dari para pengambil kebijakan The Fed yang dapat memberikan petunjuk mengenai penilaian ekonomi dan prospek kebijakan FOMC.

Konsensus melihat peluang sebesar 71 persen penurunan suku bunga pertama terjadi pada Juni 2024, seiring pertumbuhan ekonomi yang melambat dan pasar tenaga kerja yang lebih lemah.

Sisi Lain IHSG Keok di Pagi Hari

Sisi lain, indeks saham Wall Street pada perdagangan Jumat (22/3/2024) berakhir beragam (mixed). Indeks Dow Jones turun 305,47 poin atau sekitar 0,77 persen menjadi 39.475,90.

Sedangkan indeks S&P 500 melemah 7,35 poin atau sekitar 0,14 persen menjadi 5.234,18. Namun, indeks Nasdaq meningkat 26,98 poin atau sekitar 0,16 persen menjadi 16.428,82.

Baca Juga: Pasar Kembali Bergairah, IHSG Jumat (11/6) Pagi Menguat di Level 6.118

Sementara itu, bursa saham regional Asia pagi ini juga terpantau bervariasi. Indeks Nikkei melemah 275,59 poin atau 0,67 persen ke 40.612,80.

Sementara Indeks Hang Seng menguat 61,58 poin atau 0,37 persen ke 16.561,05.

Indeks Shanghai melemah 5,27 poin atau 0,17 persen ke 3.042,76, dan indeks Straits Times melemah 4,61 poin atau 0,14 persen ke 3.213,35. [*]

Baca Juga

HORE! Jalan Gunungsitoli-Nias Utara Segera Diaspal, Ini Kata Sowa'a
HORE! Jalan Gunungsitoli-Nias Utara Segera Diaspal, Ini Kata Sowa'a
Paslon SMART 02 Bagikan Jam Dinding SMART Buat Pedagang Pasar Gunungsitoli
Paslon SMART 02 Bagikan Jam Dinding Buat Pedagang Pasar Gunungsitoli
IHSG terkoreksi 1,26% ke level 7.290,9, namun saham PTIS dan FMII justru meroket hingga batas Auto Rejection Atas. Simak analisis lengkap pergerakan saham di tengah volatilitas pasar.
Dua Saham Ini Meroket Hingga Auto Rejection, Efek IHSG 1,26 Persen
MAKI mengajukan Judicial Review ke MK terkait keabsahan Pansel KPK bentukan Jokowi. Langkah ini diambil untuk menyelamatkan program pemberantasan korupsi nasional dan mencegah potensi gugatan.
Bentukan KPK Ala Jokowi Tidak Sah ? MAKI: Ajukan Judicial Review MK
Gunungsitoli, LiniEkonomi.com – Terkait Pilkada Kota Gunungsitoli, calon Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution meminta masyarakat kota untuk selektif memilih calon kepala daerah.
Bobby Nasution Ajak Masyarakat Selektif Pilih Calon Kepala Daerah Gunungsitoli
Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Bobby Nasution mengaku tidak akan anggap Kepulauan Nias, Sumut sebagai daerah terjauh dan tertinggal maupun terpinggirkan.
Bobby Nasution: Pastikan Kepulauan Nias "Bukan" Lagi Anak Tiri, Ini Respon Martinus Lase