Harga Emas Mendekati Rekor, Ini Pemicunya

Logam Mulia Aneka Tambang (ANTM) menawarkan beragam produk emas dan perak untuk memenuhi kebutuhan investasi maupun kado istimewa.

Ilustrasi emas batangan Antam [Ilustrasu/canva/]

LiniEkonomi.com - Harga emas mendekati rekor tertinggi, dipicu pelemahan dolar AS dan data inflasi. Pasar menantikan pengumuman CPI AS sebagai indikator kebijakan The Fed.

Untuk saat ini harga logam mulia bergerak mendekati rekor tertinggi sepanjang masa. Salah satunya atas lemahnya dolar Amerika Serikat dan turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Berdasarkan data Refinitiv, pada Rabu (14/8/2024) pukul 18.22 WIB kutip LiniEkonomi, harga emas tercatat berada pada posisi US$ 2.472,75 per troy ons.

Angka ini menunjukkan kenaikan 0,31 persen bila membandingkan penutupan sebelumnya yang berada pada level US$ 2.465,03 per troy ons.

Posisi ini hampir menyentuh harga intraday tertinggi US$ 2.483 per troy ons yang terjadi pada 17 Juli 2024.

Sementara itu, rekor penutupan tertinggi berada ada angka US$ 2.472,25 per troy ons, yang terbentuk pada Senin (12/8/2024) lalu.

Pergerakan harga emas sempat mengalami pelemahan sebesar 0,29 persen (%) pada penutupan perdagangan Selasa (13/8/2024), atau berada pada posisi US$ 2.465,03 per troy ons.

Namun, tren ini berbalik arah dengan cepat menjelang pengumuman data inflasi AS Juli 2024 yang dijadwalkan pada pukul 19.30 WIB.

Adapun Kyle Rodda, analis pasar keuangan Capital.com, menyampaikan pandangannya kepada Reuters.

"Harga emas berpotensi turun hingga US$ 2.300 jika data indeks harga konsumen (CPI) tidak sesuai dengan ekspektasi penurunan suku bunga. Namun, dalam jangka panjang, logam mulia ini kemungkinan akan mengalami kenaikan karena pelemahan ekonomi AS membuka peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga secara signifikan."

Data rilisan Selasa (13/8/2024) menunjukkan bahwa indeks harga produsen (PPI) AS mengalami perlambatan, tercatat sebesar 2,2 persen(%) (year-on-year) pada Juli 2024.

Angka ini lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 2,3 persen (%) dan jauh di bawah realisasi Juni 2024 yang mencapai 2,7 persen.

Perlambatan PPI ini memunculkan optimisme bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), akan segera memangkas suku bunga.

Menarik: Saham Asia Berfluktuasi, Indeks Wall Street Cetak Rekor

Menurut CME FedWatch Tool, para pelaku pasar melihat peluang 54 persen (%) terjadinya pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September mendatang.

Ekspektasi ini berdampak pada pelemahan dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Indeks dolar melemah ke level 102,46, terendah sejak pertengahan Januari 2024.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun ke 3,83 persen, level terendah sejak 5 Agustus 2024.

Pelemahan dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi memberikan dampak positif terhadap harga emas.

Melemahnya dolar AS membuat konversi pembelian emas menjadi lebih murah, sehingga meningkatkan minat beli.

Sisi lain, emas yang tidak menawarkan imbal hasil menjadi lebih menarik ketika imbal hasil obligasi menurun.

Raphael Bostic, Presiden Federal Reserve Atlanta, menyatakan keinginannya untuk melihat "lebih banyak data" sebelum mendukung penurunan suku bunga.

Emas, yang sering digunakan sebagai instrumen lindung nilai terhadap risiko geopolitik, cenderung menguat saat suku bunga rendah.

"Investor sebagian besar membeli emas sebagai antisipasi serangan balasan dari Iran. Namun, mereka akan melepas posisi tersebut jika serangan itu tidak terjadi," sela Rodda.

Fluktuasi harga emas yang terjadi mencerminkan volatilitas tinggi di pasar akibat ketidakpastian ekonomi global dan perkembangan geopolitik.

Pergerakan harga yang dinamis ini juga menggambarkan sentimen investor terhadap inflasi dan kebijakan suku bunga.

Pasar emas global akan terus memantau perkembangan data ekonomi AS, terutama angka inflasi, sebagai indikator utama dalam menentukan arah kebijakan moneter The Fed.

Hal ini akan menjadi faktor kunci yang mempengaruhi pergerakan harga emas dalam jangka pendek hingga menengah. [*]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber Artikel : CNBC

Baca Juga

Kemenkumham Jateng audit 11 notaris di Kendal terkait kepatuhan PMPJ. Hasil audit menunjukkan tidak ada transaksi mencurigakan. Exit meeting digelar di LP Kendal.
Kemenkumham Jateng Gelar Exit Meeting Audit Kepatuhan PMPJ Bagi Notaris Kendal
Kawan Lama Group merayakan Hari Pelanggan Nasional 2024 dengan promo spesial, diskon hingga 9.9, dan inovasi layanan pelanggan berbasis AI untuk pengalaman yang lebih baik.
Kawan Lama Group Rayakan Hari Pelanggan Nasional 2024 Promo Menarik
Pesawat Super Air Jet Jakarta-Aceh Batal Mendarat di Banda Aceh, Terpaksa Mendarat di Kualanamu
Pesawat Super Air Jet Jakarta-Aceh Batal Mendarat di Banda Aceh, Terpaksa Mendarat di Kualanamu
Jakarta, LiniEkonomi.com – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah mempersiapkan pembentukan Tim Percepatan Investasi Daerah. Inisiatif ini diumumkan oleh Menteri Investasi/BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, pada pertemuan dengan para Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) daerah, Rabu (21/8/2024).
Kadin Sumbar Dukung Pembentukan Tim Percepatan Investasi Daerah oleh Menteri Rosan Roeslani
Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto berkomitmen untuk memperkuat hubungan strategis dengan negara-negara Afrika dalam Forum Indonesia Africa Forum 2024 di Bali.
Presiden Jokowi dan Prabowo Komitmen Perkuat Kerja Sama dengan Afrika
BBM Satu Harga. BREAKING NEWS! Juli Besok Harga BBM Naik Katanya
Harga BBM Pertamina Turun per September 2024, Ini Daftarnya