Indeks Kospi Naik di Tengah Sentimen Perang dan Ekonomi

Indeks Kospi di Bursa Efek Korea naik pada Kamis (7/3/2024) di tengah kekhawatiran perang dan ketidakpastian ekonomi global.

Indeks Kospi di Bursa Efek Korea naik pada Kamis (7/3/2024) di tengah kekhawatiran perang dan ketidakpastian ekonomi global. [canva/liniEkonomi]

LiniEkonomi.com - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea mengalami kenaikan sebesar 6,13 poin atau sekitar 0,23 persen, mencapai 2.647,62, Kamis (7/3/2024).

Volume perdagangan mencapai 447 juta saham senilai 10,2 triliun won atau sekitar US$7,72 miliar. Banyak saham yang mengalami penurunan daripada kenaikan, yakni 591 berbanding 297.

Kenaikan angka indeks terjadi setelah Jerome Powell, pimpinan Federal Reserve, merencanakan pemangkasan suku bunga tahun ini. Meski ketidakpastian ekonomi global masih tetap ada.

Menurut Kim Dae-Joon, peneliti dari Korea Investment and Securities, saham perusahaan pertahanan mengua. Karena meningkatnya kekhawatiran akan perang berlarut-larut antara Rusia-Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah antara Israel-Hamas.

Investor asing dan institusi melepas saham masing-masing senilai 308 miliar won dan 42,4 miliar won, sementara investor ritel membeli saham senilai 269 miliar won.

Saham perusahaan pertahanan tercatat mengalami kenaikan sebesar 5,4 persen, sementara saham Hanwha naik sebesar 0,68 persen. Namun, saham perusahaan teknologi Samsung Electronics mengalami penurunan sebesar 0,96 persen, sementara saham SK Hynix naik 1,23 persen.

Di sektor manufaktur baterai mobil listrik, saham LG Energy Solution dan Samsung SDI masing-masing mengalami kenaikan sebesar 3,23 persen dan 13,03 persen.

Kurs won menguat terhadap dolar Amerika Serikat, naik 3,6 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.330,9 won per dolar AS.

Secara umum, sentimen positif meliputi bursa saham Asia hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik sebesar 0,5 persen. Di Bursa Australia, indeks S&P/ASX 200 naik sebesar 0,39 persen.

Baca Juga: Transaksi Aset Kripto Indonesia Tumbuh Signifikan

Sedangkan di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Vietnam, Indonesia, dan Malaysia menguat, sementara Bursa Thailand, Singapura, dan Filipina mengalami pelemahan.

Sementara itu, di Tiongkok, indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai turun 0,41 persen, sedangkan Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong turun 1,27 persen. [*]

Baca Juga

IHSG terkoreksi 1,26% ke level 7.290,9, namun saham PTIS dan FMII justru meroket hingga batas Auto Rejection Atas. Simak analisis lengkap pergerakan saham di tengah volatilitas pasar.
Dua Saham Ini Meroket Hingga Auto Rejection, Efek IHSG 1,26 Persen
Paris, LiniEkonomi.com, - Grup pertambangan asal Prancis, Eramet, menghadapi tekanan besar di pasar saham setelah mengumumkan penurunan target produksi nikel dan mangan.
Eramet Alami Guncangan, Saham Anjlok 19 Persen Akibat Ini
Pelajari strategi dan analisis terbaik untuk perdagangan forex XAU/USD dan EUR/USD.
Strategi Terbaik Perdagangan Forex XAU/USD dan EUR/USD
Harga emas meroket walau dalam perang Iran-Israel sedang berlangsung, sejak serangan Israel, Jumat (19/04/2024) sebagai balasan atas Iran.
Saham Antam Naik, Laba Kuartal II Menguat
LiniEkonomi.com - Seiring dengan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (27/3/2024).
IHSG Terkoreksi Tipis, Asing Borong 10 Saham Ini
RBC Capital Markets menurunkan peringkat Legal & General dari "outperform" menjadi "sector perform" karena pasar transfer risiko pensiun yang mulai kehilangan daya tarik.
RBC Turunkan Peringkat Legal & General (L&G), Pasar Tak Semerekah Dulu