LiniEkonomi.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung stabil menjelang akhir Februari 2023. Diperkirakan mata uang Garuda akan bergerak sideways pada perdagangan hari ini (27/2/2023) di tengah minimnya sentimen penggerak.
Pada penutupan perdagangan Jumat (24/2/2023) lalu, rupiah tutup melemah tipis 0,03% ke posisi Rp15.590 per dolar AS. Namun, secara mingguan rupiah masih menguat 0,16% dan bertahan di zona penguatan selama 4 pekan berturut-turut.
Kestabilan rupiah pekan lalu berkat keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan di level 6%. Langkah ini konsisten untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan inflasi tetap terkendali.
Hari ini, minim sentimen dari dalam dan luar negeri yang signifikan di perkirakan membuat rupiah berpotensi bergerak sideways.
Pergerakannya kemungkinan berada pada kisaran support Rp15.560 per dolar AS dan resistance Rp15.625 per dolar AS secara teknikal.
Untuk pekan ini, sejumlah data ekonomi penting Tanah Air akan rilis seperti inflasi Februari 2023 dan PMI Manufaktur Februari 2023. Adapun dari luar negeri, sentimen datang dari rilis inflasi PCE AS Januari 2023.
Baca Juga: Bitcoin Bangkit Kembali: Investor Raih Untung di Akhir Pekan
Dengan minimnya sentimen penggerak, kemungkinan nilai tukar rupiah akan cenderung bergerak datar pada perdagangan hari ini.
Intervensi BI sangat perlu untuk menjaga stabilitas rupiah di tengah minimnya katalis. [*]
LiniEkonomi.com | situs berita ekonomi dan bisnis digital terkini, menyajikan informasi terbaru seputar perkembangan ekonomi, keuangan, investasi dan bisnis . Lengkap di Google News.