LiniEkonomi.com - Ramadan tahun ini bakal picu laju konsumsi masyarakat. Hal itu berdasar prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2024, dan berkemungkinan jadi salah satu pendorong utama.
Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI), Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada Februari 2024 berada di zona optimistis dengan nilai 135,3.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan Januari 2024 yang mencapai 134,5. Peningkatan IEK atas dorongan ekspektasi masyarakat yang lebih baik terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja dalam enam bulan ke depan.
"Sebagian kota lainnya mencatat penurunan IEK, terutama di Kota Banjarmasin 9,9 poin, Bandar Lampung 6,3 poin dan Surabaya 4,7 poin," demikian keterangan BI dalam surveinya.
Masyarakat juga optimistis terhadap penghasilan dan lapangan kerja ke depan. Hal itu terlihat dari peningkatan ekspektasi pada seluruh tingkat pengeluaran, terutama responden dengan pengeluaran Rp1 juta - Rp2 juta.
Peningkatan tertinggi terjadi pada kelompok usia 31-40 tahun.
"Sisi lain, ekspektasi konsumen terhadap perkembangan kegiatan usaha ke depan terpantau berada dalam zona optimis pada seluruh tingkat pengeluaran dan usia responden," ungkap Deputi Gubernur Bidang Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menyatakan IKK di atas 100 mengindikasikan masyarakat tetap optimistis terhadap kondisi ekonomi.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat, Tantangan 2024
Menurutnya, konsumsi akan terus berlanjut, terutama pada kuartal I-2024 yang bertepatan dengan Ramadan.
"Maret 2024 sudah memasuki Ramadan di mana biasanya secara musiman konsumsi akan menguat sehingga akan menopang konsumsi rumah tangga yang menyumbang 50 persen lebih pada PDB," jelasnya.
Meski demikian, Josua mengimbau pemerintah untuk segera menekan inflasi pangan yang terus meningkat.
Pasalnya, jika inflasi pangan tidak terkendali, konsumsi sekunder dan tersier masyarakat bisa jadi terganggu pada momentum Ramadan dan Lebaran 2024.
Baca Juga: SELMA: Solusi Praktis di Momen Berkah Ramadan dan Idul Fitri
Lini Ekonomi mencatat, fundamental perekonomian Indonesia tetap kuat dan stabil, terutama pada kuartal I-2024 yang mendapatkan momentum dari Ramadan.
Kondisi itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi 5,04 persen (yoy) pada triwulan IV-2023 dan 5,05 persen untuk keseluruhan tahun 2023. [*]