LiniEkonomi.com, Gunungsitoli - Prestasi membanggakan berhasil ditorehkan Pemerintah Kota Gunungsitoli di kancah nasional. Kota yang terletak di Provinsi Sumatera Utara ini meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC) dari Pemerintah Pusat atas keberhasilannya dalam mencapai cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Penghargaan bergengsi tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Gunungsitoli, Sowa'a Laoli dalam sebuah acara yang digelar di Krakatau Grand Ballroom, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pada Kamis (9/8/2024).
Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. (HC) K.H. Ma'ruf Amin, menyerahkan langsung penghargaan UHC kepada Wali Kota Gunungsitoli. Acara ini dihadiri oleh para pemimpin daerah dari 33 provinsi, mencakup 460 kabupaten/kota se-Indonesia.
Tema yang diusung dalam acara tersebut adalah "Satu Dekade Program JKN-KIS Untuk Negeri Sebagai Wujud Nyata Komitmen Pemerintah Daerah Dalam Memberikan Perlindungan Kesehatan Bagi Masyarakat Indonesia". Tema ini menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mewujudkan perlindungan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh lapisan masyarakat.
Universal Health Coverage sendiri merupakan sebuah sistem penjaminan kesehatan yang bertujuan untuk memastikan setiap warga negara memiliki akses yang adil terhadap layanan kesehatan. Layanan ini mencakup aspek promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif, dengan kualitas yang baik dan biaya yang terjangkau.
Keberhasilan Kota Gunungsitoli dalam meraih penghargaan UHC ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mengimplementasikan program JKN. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah pusat untuk mewujudkan pemerataan akses kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Wali Kota Gunungsitoli, Sowa'a Laoli, menyatakan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian ini. "Penghargaan ini merupakan bukti nyata kerja keras seluruh jajaran Pemerintah Kota Gunungsitoli dan dukungan masyarakat dalam mewujudkan jaminan kesehatan yang menyeluruh," ujarnya.
Laoli juga menekankan bahwa penghargaan ini akan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kota Gunungsitoli.
"Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur kesehatan dan meningkatkan kualitas pelayanan agar masyarakat Gunungsitoli dapat menikmati akses kesehatan yang lebih baik," tambahnya.
Pencapaian Kota Gunungsitoli dalam meraih penghargaan UHC ini tidak lepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah kota.
Beberapa diantaranya adalah peningkatan sosialisasi program JKN, pembangunan fasilitas kesehatan yang merata, serta peningkatan kualitas tenaga medis.
Layanan Kesehatan Gunungsitoli Meningkat
Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli, dr. Maria Lestari, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan cakupan kepesertaan JKN.
"Kami mengoptimalkan peran Puskesmas dan kader kesehatan dalam mensosialisasikan pentingnya JKN kepada masyarakat," ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Gunungsitoli juga melakukan pendataan yang akurat untuk memastikan seluruh warga yang berhak mendapatkan bantuan iuran JKN terdaftar dengan baik.
"Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk RT/RW dan tokoh masyarakat, untuk memastikan data kepesertaan JKN akurat dan terkini," tambah dr. Maria.
Keberhasilan Kota Gunungsitoli dalam mencapai UHC juga tidak lepas dari peran aktif masyarakat. Kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan kesehatan telah meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Seorang warga Gunungsitoli, Andi Saputra (45), menyatakan apresiasinya terhadap upaya pemerintah kota.
"Saya merasa lebih tenang sekarang karena memiliki jaminan kesehatan. Layanan di rumah sakit dan Puskesmas juga semakin baik," ungkapnya.
Baca Juga: Ancaman Krisis Pangan: Wakil Bupati Nias Selatan Firman Giawa Gerakan Petani
Penghargaan UHC yang diraih Kota Gunungsitoli diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Hal ini sejalan dengan target pemerintah pusat untuk mencapai cakupan kesehatan semesta pada tahun 2024.
Menteri Kesehatan RI, dr. Budi Gunadi Sadikin, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan UHC. "Pencapaian Kota Gunungsitoli membuktikan bahwa dengan komitmen yang kuat dan kerja sama yang baik, cakupan kesehatan semesta bukan lagi sekadar impian," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, dr. Ali Ghufron Mukti menyampaikan apresiasi atas capaian Kota Gunungsitoli.
"Ini adalah bukti nyata bahwa program JKN-KIS telah memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kami berharap capaian ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan di masa mendatang," katanya.
Pencapaian Kota Gunungsitoli dalam meraih penghargaan UHC ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Tidak hanya dalam hal cakupan kepesertaan, tetapi juga dalam aspek kualitas pelayanan dan infrastruktur kesehatan.
Ke depannya, Pemerintah Kota Gunungsitoli berencana untuk terus melakukan inovasi dalam pelayanan kesehatan.
Beberapa program yang akan dijalankan antara lain pengembangan sistem informasi kesehatan terintegrasi, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, dan pembangunan rumah sakit baru di wilayah yang masih minim fasilitas kesehatan.
Baca Juga" Ikut Tren TikTok: Warga Inggris Habiskan Rp 27 Triliun Demi Ini
Penghargaan UHC yang diraih Kota Gunungsitoli menjadi bukti nyata bahwa dengan komitmen yang kuat dan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, cita-cita untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas dapat tercapai.
Prestasi ini semoga dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. [*]