Bursa Saham Asia Menguat Pada Perdagangan Jumat Sore

LiniEkonomi.com - Mayoritas bursa saham Asia menguat kuat pada penutupan perdagangan Jumat (26/04/2024) sore ini.

Ilustrasi bursa saham Asia [Ilustrasi/Canva/LiniEKonomi]

LiniEkonomi.com - Mayoritas bursa saham Asia menguat kuat pada penutupan perdagangan Jumat (26/04/2024) sore ini.

Kenaikan itu cukup signifikan, meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah pada perdagangan 26 April 2024.

Berdasarkan data terbaru, indeks Nikkei Jepang menguat 306,30 poin atau 0,81 persen ke level 37.934,80 pada penutupan perdagangan Jumat.

Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong juga menguat 366,61 poin atau 2,12 persen ke posisi 17.651,15.

Penguatan yang cukup besar juga terjadi di bursa saham Tiongkok. Indeks Shanghai menguat 35,73 poin atau 1,17 persen ke level 3.088,63 pada akhir perdagangan Jumat.

Hanya indeks Strait Times Singapura yang melemah 12,88 poin atau 0,39 persen ke posisi 3.274,86.

Penguatan bursa saham kawasan Asia ini lantaran ada beberapa dorongan. Salah satu faktor utama adalah harapan investor akan pelonggaran kebijakan ekonomi oleh pemerintah Tiongkok setelah pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 melambat.

Baca Juga: Terbongkar Sudah Rahasia Apple Akuisisi Datakalab Prancis

Selain itu, pelaku pasar juga mengapresiasi langkah Federal Reserve AS yang mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 5,00-5,25 persen dalam pertemuan terakhirnya.

Berharap kebijakan itu dapat menjaga stabilitas ekonomi global dan mendorong pertumbuhan.

Analis pasar menilai penguatan bursa saham Asia pada penutupan perdagangan Jumat ini sebagai sinyal positif bagi investor.

"Sentimen positif di bursa regional Asia menunjukkan bahwa investor masih memiliki minat yang besar untuk berinvestasi di kawasan ini," ungkap Kepala Strategi Investasi, yang enggan ditulis namanya.

Namun, ia juga memperingatkan bahwa investor perlu tetap waspada terhadap risiko volatilitas yang tinggi di pasar saham.

Pertumbuhan ekonomi global yang melambat dan ketegangan geopolitik dapat menjadi faktor yang memicu koreksi pasar sewaktu-waktu.

Secara keseluruhan, penguatan bursa saham kawasan Asia pada penutupan perdagangan Jumat ini memberikan angin segar bagi investor regional.

Namun, tetap memperhatikan serta menjaga kehati-hatian dan strategi investasi yang solid untuk dapat meraih keuntungan maksimal di tengah volatilitas pasar yang tinggi.

Baca Juga: IHSG Melemah Jumat Sore di Tengah Penguatan Bursa Asia

IHSG Melemah Jumat Sore di Tengah Penguatan Bursa Asia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat sore, 26 April 2024, ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 94,31 poin atau 1,32 persen ke posisi 7.060,97, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,86 poin atau 19,77 persen ke posisi 903,72.

Menurut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas, belum ada data makro ekonomi domestik yang memberikan dampak tinggi terhadap pasar pada hari ini.[*]

Baca Juga

Macquarie AirFinance orders MAX8s
Macquarie AirFinance Perkuat Armada: Pesan 20 Boeing 737-8
RBC Capital Markets menurunkan peringkat Legal & General dari "outperform" menjadi "sector perform" karena pasar transfer risiko pensiun yang mulai kehilangan daya tarik.
RBC Turunkan Peringkat Legal & General (L&G), Pasar Tak Semerekah Dulu
Saham Eropa melemah di tengah sentimen negatif, sementara Wall Street mencatat rekor baru. Simak dinamika pasar global terkini dan dampaknya terhadap berbagai sektor industri.
Saham Eropa Melemah, Wall Street Positif: Dinamika Pasar Global
LiniEkonomi.com - Pada peringatan ulang tahun ke-46 Pasar Modal Indonesia, Pasar obligasi Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan
Pasar Saham AS Menghijau, Saham Lexeo Therapeutics Anjlok 24 Persen
Resorts Milik Putra Bungsu Soeharto Bidik IPO, Cuan Rp 390 Miliar
Resorts Milik Putra Bungsu Soeharto Bidik IPO, Cuan Rp 390 Miliar
Jelajahi dunia mata uang kripto premium, pelajari potensinya, dan pahami risikonya sebelum berinvestasi
Mata Uang Kripto Premium: Investasi Menggiurkan atau Spekulasi Berisiko?