LiniEkonomi.com - BRI tercatat sebagai pelopor dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan ini di industri perbankan Indonesia.
Komitmen BRI terwujud salah satunya lewat pembentukan Komite ESG pada 2021. Komite ini berperan sebagai forum bagi jajaran manajemen dalam memantau dan mengevaluasi penerapan ESG di BRI.
Selain itu, BRI juga memiliki divisi khusus yang menangani ESG sejak 2022, yaitu ESG Division. Divisi ini mengurusi strategi dan implementasi ESG di BRI secara menyeluruh.
Hitung Emisi Gas Rumah Kaca
Dari sisi bisnis yang terkait dengan aspek lingkungan, BRI telah melakukan perhitungan emisi gas rumah kaca (GRK) secara rutin sejak 2020. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, BRI menetapkan target penurunan emisi GRK dengan baseline tahun 2022.
BRI juga menargetkan pencapaian emisi net zero pada 2050 untuk emisi Scope 1, 2, dan financed emissions mengacu pada Science Based Target Initiative (SBTi).
Komitmen penerapan ESG BRI tercermin dari portofolio pembiayaan berkelanjutan senilai Rp777,3 triliun per Desember 2023, setara 67,1 persen (%) dari total kredit dan investasi surat berharga korporasi berbasis ESG. Sebagian besar pembiayaan berkelanjutan disalurkan ke sektor UMKM senilai Rp690,4 triliun.
Pembiayaan berkelanjutan BRI ini tercatat tumbuh 11,2 persen (%) secara tahunan. Selain kredit, BRI juga melakukan investasi surat berharga korporasi berbasis ESG hingga Rp4,54 triliun per akhir 2023.
Selain itu menerbitkan obligasi berbasis ESG senilai Rp39,6 triliun atau 57,9 persen (%) dari total obligasi BRI.
Dari sisi operasional, telah menggunakan kendaraan listrik dan pemasangan panel surya. Juga menerapkan program zero waste to landfill dan telah mendaur ulang 591,203 kg sampah yang berkontribusi menghindari emisi 441,817 kg CO2e.
Melalui program BRI Menanam, BRI telah menanam 904.196 pohon yang berpotensi menyerap 780.606 kg emisi CO2 per Desember 2023.
Demikian komitmen dan beragam inisiatif BRI dalam penerapan prinsip-prinsip ESG di Indonesia. Dengan upaya ini, BRI turut mendukung pembangunan berkelanjutan di Tanah Air.
Baca Juga: Keren, BTPN Dorong Ekonomi Hijau Lewat Pembiayaan Berkelanjutan dan ESG Deposit
Berikut penjelasan singkat mengenai ketiga pilar ESG:
1. Lingkungan (Environmental):
- Bank yang menerapkan prinsip ESG ini akan mempertimbangkan dampak lingkungan dari aktivitas bisnisnya, seperti emisi gas rumah kaca, penggunaan sumber daya alam, dan pengelolaan limbah.
- Contoh penerapannya:
- Mendanai proyek energi terbarukan
- Memberikan kredit kepada perusahaan dengan komitmen rendah emisi karbon
- Menerapkan praktik hemat energi di kantor bank
2. Sosial (Social):
- Bank yang menerapkan prinsip ESG ini akan mempertimbangkan dampak sosial dari aktivitas bisnisnya, seperti kesejahteraan karyawan, hak asasi manusia, dan dampak terhadap masyarakat.
- Contoh penerapannya:
- Memberikan kredit kepada usaha kecil dan menengah (UKM)
- Mendukung program pengembangan masyarakat
- Menjaga keragaman dan inklusi di tempat kerja
3. Tata Kelola Perusahaan (Governance):
- Bank yang menerapkan prinsip ESG ini akan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, seperti transparansi, akuntabilitas, dan manajemen risiko yang efektif.
- Contoh penerapannya:
- Memiliki dewan direksi yang independen dan kompeten
- Menerapkan kebijakan anti-korupsi
- Melakukan pelaporan keuangan yang transparan
Manfaat menerapkan prinsip ESG pada perbankan:
- Meningkatkan reputasi dan citra bank
- Menarik investor dan nasabah yang peduli dengan ESG
- Mengurangi risiko finansial yang terkait dengan isu lingkungan, sosial, dan tata kelola
- Meningkatkan nilai jangka panjang perusahaan
Penerapan prinsip ESG pada perbankan di Indonesia:
- Semakin banyak bank di Indonesia yang mulai menerapkan prinsip ESG dalam aktivitas bisnisnya.
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah mengeluarkan beberapa peraturan yang mendorong penerapan ESG di sektor keuangan.
- Penerapan prinsip ESG masih dalam tahap awal di Indonesia, dan masih banyak tantangan yang perlu dihadapi, seperti kurangnya data dan standar ESG yang terharmonisasi.
Kesimpulan:
Prinsip ESG merupakan standar penting bagi perbankan di era modern. Bank yang menerapkan prinsip ESG dengan baik akan lebih siap untuk menghadapi tantangan masa depan dan mencapai kesuksesan jangka panjang.