LiniEkonomi.com - Bitcoin kembali menguat pada akhir perdagangan pekan lalu setelah sebelumnya sempat anjlok ke level US$50.680 (Rp. 793425.81). Pemulihan ini tak lepas dari aksi ambil untung oleh investor akhir pekan.
Dilansir dari CoinDesk, Senin (19/2/2023), kripto aset dengan kapitalisasi pasar terbesar itu ditutup di kisaran US$52.000 (Rp. 814091.20) pada Jumat (17/2) lalu. Angka ini menjadi titik tengah kisaran perdagangan harian Bitcoin belakangan ini.
Melansir data TradingView, kenaikan tipis 1,13% dalam sehari terakhir pekan lalu ini menandai pulihnya minat beli investor usai tergelincir ke US$50.680 di bursa top dunia beberapa hari sebelumnya.
Analis populer Skew dalam cuitannya menyebut lonjakan tipis akhir pekan itu tak lepas dari aksi ambil untung investor akhir pekan. Ia menjelaskan pembelian spot Bitcoin justu menurun menjelang weekend.
“Sejauh ini kami melihat beberapa pembeli spot mulai kembali, dipimpin oleh Binance spot,” tutur Skew, Sabtu (18/2/2023).
Sementara itu, volume kontrak terbuka (open interest/OI) pada futures Bitcoin di bursa derivatif CME melampaui US$6,8 miliar. Angka tertinggi sepanjang masa bakal memicu lonjakan volatilitas Bitcoin ke depannya.
Dari sisi teknikal, Skew menekankan penguatan momentum kenaikan indeks kekuatan relatif (relative strength index/RSI) Bitcoin dalam rentang 4 jam hingga penutupan mingguan. Investor juga perlu waspada bila harga anjlok di bawah EMA21 sekitar US$51.500.
Baca Juga: Tui Pindahkan Pencatatan Sahamnya dari London ke Frankfurt
Bitcoin Naik Akhir Januari 2024
Sementara analis Matthew Hyland melihat level support di bawah US$49.000 wajib di pertahankan agar harga Bitcoin tak kembali merosot tajam.
Pada akhir Januari 2024, atau Selasa (30/1/2024) lalu. Harga Bitcoin sempat berada pada angka 3,30 persen atau berada pada zona hijau selama 24 jam, dan sepekan 8,41 persen.
Sementara mata uang digital alias kripto jenis Ethereum (ETH), juga mengalami peningkatan yang sama dengan Bitcoin. ETH kuat sehari terakhir sekitar 2,99 persen per 24 jam. Sementara pada hitungan per minggu berada pada angka 0,12 penjualan, yang artinya nilai jualnya per koin Rp 36,6 juta.
Baca Juga: Bahaya! Penjualan Bitcoin Tetap Rendah, Ini Penyebabnya
Menurut data kutipan LiniEkonomi via Coinmarketcap, Binance coin (BNB) menguat pada angka 2,01 persen per hari. Sementara per minggunya berada pada level 1,36 persen dengan nilai jual per koin Rp 4,90 juta.[*]
Disclaimer:
Semua keputusan investasi yang dibuat adalah tanggung jawab sepenuhnya dari pembaca. Kami menyarankan agar Anda mempelajari dan menganalisis dengan cermat sebelum melakukan pembelian atau penjualan cryptocurrency. LiniEkonomi.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi yang Anda buat.