Bikin Resah Warga, Kota Ini Siap Blokir 61.750 KK

LiniEkonomi.com - Pemerintah Kota Surabaya mengambil langkah tegas dalam mengatasi permasalahan data kependudukan dengan rencana pemblokiran Kartu Keluarga (KK) yang tidak valid.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Surabaya, Eddy Christijanto, mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 61.750 KK yang berpotensi diblokir.

"Saat ini, kami masih dalam tahap verifikasi akhir untuk memastikan jumlah pastinya," ujar Eddy dalam keterangan resminya, Sabtu (22/6/2024).

Langkah ini diambil setelah ditemukan banyak kasus di mana warga tidak lagi menempati alamat yang tercantum dalam KK mereka.

Namun tidak melaporkan kepindahannya. Situasi ini menimbulkan kebingungan dan ketidakakuratan dalam data kependudukan kota.

Untuk mengatasi masalah ini, Pemkot Surabaya akan melakukan sosialisasi intensif melalui kecamatan dan kelurahan.

Warga yang terdaftar dalam daftar blokir diberi kesempatan untuk mengkonfirmasi ke ketua RT/RW setempat jika mereka masih tinggal di alamat tersebut, dengan batas waktu hingga 1 Agustus 2024.

Bagi warga yang sudah pindah, untuk segera mengurus administrasi kepindahannya. "Jika tidak ada konfirmasi atau pengurusan kepindahan, maka KK akan terblokir," tegas Eddy.

Solusi Tepat Atasi Data Kependudukan Tidak Valid

Pemkot Surabaya juga akan menyediakan informasi lebih lanjut mengenai cara mengaktifkan kembali KK yang telah diblokir melalui website resmi mereka.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan akurasi data kependudukan dan memperbaiki sistem administrasi kota Surabaya.

Caranya Cek KK

1. Periksa status KK Anda di kantor kelurahan setempat.
2. Jika Anda telah pindah alamat, segera urus administrasi kepindahan Anda.
3. Konfirmasi ke RT/RW jika Anda masih tinggal di alamat yang tercantum dalam KK, sebelum 1 Agustus 2024.
4. Pantau website resmi Pemkot Surabaya untuk informasi terbaru mengenai prosedur pengaktifan kembali KK yang diblokir.
5. Pastikan data kependudukan Anda selalu diperbarui untuk menghindari masalah administratif kedepan.