Mengungkap Risiko Destructif Perjudian Daring dalam Lingkungan Mahasiswa
NIAS, LINIEKONOMI.COM - Perjudian online atau judol kini menjadi ancaman nyata yang mengintai generasi muda Indonesia, khususnya mahasiswa. Fenomena digital ini tidak sekadar sebuah aktivitas berisiko, melainkan telah berkembang menjadi masalah sosial yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak.
Faktor Daya Tarik Judi Online
Menurut pengamat Perbankan, Keuangan, dan Investasi, I Wayan Nuka Lantara, Ph.D, terdapat sejumlah faktor yang membuat judi online sangat menarik bagi mahasiswa:
Menarik: Raksasa Fintech Bidik Hutang Mahasiswa Rp450 Miliar, Salah?
- Aksesibilitas Tanpa Batas: Platform judi online memungkinkan pemain mengakses permainan dari mana pun dan kapan pun, menciptakan kemudahan yang berbahaya.
- Desain Antarmuka Modern: Situs judi online dirancang dengan tampilan menarik dan navigasi yang sangat user-friendly, membuat generasi muda semakin tertarik.
- Fleksibilitas Transaksi: Metode pembayaran yang beragam dan mudah digunakan semakin mempermudah akses ke dunia perjudian digital.
Eksposur Iklan dan Pengaruh Psikologis
Riset Populix bertajuk 'Understanding the Impact of Online Gambling Ads Exposure' mengungkapkan fakta mengejutkan. Sebanyak 63 persen responden mengaku sering menerpa iklan judi online saat menjelajahi internet.
Baca Juga: Cara Mudah Bayar Belanja Online Melalui AgenBRILink
Fenomena ini menciptakan celah psikologis yang sangat berbahaya. Mahasiswa kerap terjerumus karena FOMO (Fear of Missing Out), bermula dari sekadar iseng mencoba hingga terperangkap dalam lingkaran kecanduan.
Mekanisme Jebakan Psikologis
Wayan menjelaskan bahwa sistem algoritma pada platform judi online dirancang secara cerdik. Mereka sering memberikan kemenangan kecil di awal, yang secara psikologis mendorong pemain untuk terus meningkatkan modal.
"Sistem ini menciptakan semacam lingkaran setan yang sulit dihentikan tanpa intervensi atau kemauan kuat dari individu yang bersangkutan," terangnya.
Dampak Destruktif yang Mengancam
Perjudian online tidak sekadar mengancam kondisi finansial, namun juga memiliki potensi merusak struktur kehidupan:
Baca Juga: Investasi bagi Generasi Muda Kunci Masa Depan Indonesia
- Gangguan psikologis
- Peningkatan risiko kriminalitas
- Potensi munculnya pikiran bunuh diri
- Kehancuran hubungan keluarga
Strategi Pencegahan
I Wayan Nuka Lantara menekankan pentingnya edukasi dini tentang literasi keuangan. Menurutnya, pendekatan melalui media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk:
- Membedakan investasi sehat
- Mengenali praktik keuangan berisiko
- Membangun kesadaran finansial
Judi online bukan sekadar tantangan individual, melainkan masalah sosial yang membutuhkan respons komprehensif dari masyarakat, akademisi, dan pemerintah. [*]