BALI, LINIEKONOMI.COM - Sebanyak 500 UMKM tumbuh pesat di Bali, Denpasar terutama dalam memanfaatkan digital.
Ini akan jadi sasaran Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Bali tahun ini. Tentunya melalui pembekalan salah satu pola agar hal ini berkembang.
Hal itu kata Kepala Diskop UKM Bali I Wayan Ekadina di Primakara University, Denpasar, Selasa (25/3/2025)kutip LiniEkonomi via Antara.
Menurut Ekadina kalau sistem mereka terkait UMKM sangat mudah. Lantaran pelaku UMKM Bali telah memiliki nomor induk usaha.
"Tahun ini ada pada angka 500-an dan akan terus (pembekalan) bersama baik universitas, inkubator bisnisnya, termasuk kabupaten/kota," terangnya.
Saat ini Pemprov Bali menggandeng Primakara University untuk melakukan pembekalan terhadap wirausahawan yang belum memahami teknologi digital.
29 Persen Pakai Digital dari 499.434 Usaha
Menurut data informasi Diskop UKM Bali, bahwa baru sekitar 29 persen dari 499.434 usaha baru memanfaatkan teknologi digital. Beberapa manfaat yang telah mereka manfaatkan ialah tentang pemasaran, proses produksi serta pengelolaan keuangan.
Dari tingkat indeks tersebut Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Bali terus meningkatkan kewirausahaan melalui teknologi digital.
Sekait dengan hal ini terdapat 166 mahasiswa siap mendampingi 55 UMKM untuk jangka waktu tiga bulan. Rentang waktu tersebut kata Rektor Primakara University, I Made Artana untuk melakukan pembekalan terkait pengelolaan keuangan secara digital.
Ia menilai transaksi secara digital masih jadi isu utama dalam lingkaran pelaku usaha UKM. "Kalau UMKM tidak pakai Qris kadang kita tidak jadi belanja. Ini sederhana bagi kita tapi belum tentu bagi UMKM, mereka bahkan tidak tahu cara urusnya bagaimana," papar I Made Artana.
Baca Juga: Pemerintah Optimalisasi Peran Koperasi dan Penguatan Industri Susu Lokal
Pihaknya senantiasa membantu tugas Pemerintah Provinsi Bali dalam upaya mengembangkan usaha mikro Pulau Dewata.
Menarik: HORE! Jalan Gunungsitoli-Nias Utara Segera Diaspal, Ini Kata Sowa'a
Tentunya dengan target ialah meningkatnya penjualan dari usaha yang telah mendapat pembekalan atau binaan. "Setidaknya pelaku UMKM memiliki skill perencanaan dan atau optimalisasi pemasaran," katanya. [*]