LiniEkonomi.com - Seusai pesta demokrasi tahun 2024, sektor properti diperkirakan kembali bergeliat. Beberapa subsektor yang diprediksi mengalami pertumbuhan di tahun 2024 adalah hunian tapak, kawasan industri, dan pergudangan. Sementara itu, Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai berpotensi menjadi primadona.
Konsultan properti Knight Frank Indonesia memperkirakan optimisme pertumbuhan sektor properti pada 2024. Hasil survei menunjukkan 56,5 persen responden yakin properti akan tumbuh usai Pemilu 2024.
Menurut Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat, subsektor yang tumbuh adalah perumahan, kawasan industri, dan pergudangan. Sementara itu, perhotelan dan ritel stabil, sedangkan apartemen, vila, resor, dan perkantoran cenderung stagnan.
Terdapat 10 kota dengan potensi pertumbuhan properti pada 2024, dengan peringkat tertinggi ditempati Jakarta. Kemudian disusul IKN, Bali, Surabaya, dan Tangerang. Selanjutnya adalah Batam, Balikpapan, Tangerang Selatan, Labuan Bajo, dan Semarang.
“Pertumbuhan properti biasanya terjadi di kota-kota pemain lama. Namun, muncul IKN yang mulai di perhitungkan karena merupakan program strategis pemerintah yang tengah dikebut pembangunannya,” ujar Syarifah.
Baca Juga: Mandala Finance Lihat Potensi Pembiayaan Motor Listrik Masih Besar
Sektor ekonomi yang berpotensi mendorong pertumbuhan properti antara lain energi terbarukan, logistik, e-dagang, pusat data, dan fintech. Selain itu, industri makanan minuman, manufaktur, barang konsumsi, hingga coworking space juga turut menjadi pendorong.
Sebagai pusat bisnis, Jakarta beserta penyangganya seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) di perkirakan tetap menjadi magnet utama. Kawasan tersebut telah melewati banyak fase perkembangan.
Sebagai ibu kota baru, IKN memiliki pertumbuhan terkait aktivitas pemerintahan. Namun, IKN masih perlu pembuktian atas daya tariknya agar memberi dampak signifikan bagi pertumbuhan properti.
“IKN menjadi sorotan utama dengan intensitas pembangunan yang tinggi. Meskipun, kontribusinya belum bisa bertanding dengan metropolitan,” imbuh Syarifah.
Pergeseran Preferensi Konsumen
Hingga Desember 2023, total investasi di IKN sudah mendekati Rp45 triliun. Presiden Joko Widodo menegaskan IKN sebagai proyek jangka panjang hingga 15-20 tahun ke depan yang akan terus berjalan meski berganti kepemimpinan.
Selain gedung pemerintahan, pengembang swasta juga tengah membangun fasilitas seperti hotel, rumah sakit, sekolah, mal, dan venue olahraga sejak 2023.
Adapun potensi pertumbuhan residensial dan logistik adanya dorongan pergeseran preferensi konsumen. Pascapandemi, pola hidup dan kerja yang lebih fleksibel memicu perpindahan hunian menjauhi pusat kota menuju pinggiran.
Baca Juga: Krakatau Sarana Properti Resmikan 4 Unit Gudang Baru Senilai Rp50 Miliar
Demikian pula lonjakan belanja daring memacu pertumbuhan sektor pergudangan, meski trennya mulai melambat. Adapun kawasan industri terus menjadi bintang utama dengan ekspansi sejumlah lini bisnis seperti pusat data, kendaraan listrik, dan manufaktur.