Realisasi KPR Subsidi Capai 93.484 Unit dalam 100 Hari Pemerintahan Prabowo, BTN Sumbang 76 Persen

Realisasi KPR Subsidi Capai 93.484 Unit dalam 100 Hari Pemerintahan Prabowo, BTN Sumbang 76 Persen

Sejumlah warga melihat-lihat bangunan rumah baru bersubsidi di komplek perumahan Mutiara Puri Harmoni Sepatan, Tangerang, Banten (8/02/2025). Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program membangun 3 juta rumah terjangkau per tahun yang didanai oleh investor melalui penerbitan obligasi perumahan serta melibatkan bank-bank BUMN seperti bank BTN, bank BTN Syariah, Bank BRI, dan Bank Mandiri untuk memberikan KPR dengan tenor lebih panjang hingga 30 tahun. [LiniEkonomi/Wawan Kurniawan]

Dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mencatat pencapaian signifikan dalam program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi. Menteri PKP, Maruarar Sirait (Ara), mengungkapkan bahwa sebanyak 93.484 unit rumah telah berhasil direalisasikan.

Berdasarkan data dari PT Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai institusi perbankan yang mendukung pembiayaan rumah subsidi, tercatat bahwa BTN telah merealisasikan 23.313 unit rumah, sementara BTN Syariah berkontribusi dengan 5.229 unit. Dengan demikian, total lebih dari 28.000 unit rumah atau sekitar 75,98 persen dari target pembiayaan rumah subsidi telah tercapai.

Lampiran Gambar
Chyntia (32th-kiri) seorang karyawan swasta sedang mencari informasi kepada sales marketing (kanan) terkait penjualan bangunan rumah baru bersubsidi di komplek perumahan Mutiara Puri Harmoni Sepatan, Tangerang, Banten (8/02/2025). Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program membangun 3 juta rumah terjangkau per tahun yang didanai oleh investor melalui penerbitan obligasi perumahan serta melibatkan bank-bank BUMN seperti bank BTN, bank BTN Syariah, Bank BRI, dan Bank Mandiri untuk memberikan KPR dengan tenor lebih panjang hingga 30 tahun. [LiniEkonomi.com/Wawan Kurniawan]

Insentif Pemerintah untuk Mendorong Kepemilikan Rumah

Menteri Ara menegaskan bahwa pemerintah telah memberikan berbagai insentif guna mempercepat akses masyarakat terhadap hunian layak. Beberapa insentif tersebut meliputi, Pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) hingga 0 persen serta penghapusan retribusi bangunan gedung.

Dengan adanya insentif ini, diharapkan masyarakat dari berbagai latar belakang, termasuk pekerja sektor informal, dapat lebih mudah memiliki rumah.

"Saya melihat langsung bagaimana tukang sayur, guru, dan pekerja sektor informal bisa memiliki rumah berkat dukungan BTN. Ini adalah bentuk gotong royong dalam menyediakan hunian bagi rakyat. Terima kasih kepada BTN yang telah berkontribusi besar dalam program ini," ujar Menteri Ara saat menghadiri Grand Launching Super Apps by BTN di Jakarta pada 9/02/2025.

Lampiran Gambar
Chyntia (32th) seorang karyawan swasta yang sedang melihat-lihat bangunan rumah baru bersubsidi di komplek perumahan Mutiara Puri Harmoni Sepatan, Tangerang, Banten (8/02/2025). Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program membangun 3 juta rumah terjangkau per tahun yang didanai oleh investor melalui penerbitan obligasi perumahan serta melibatkan bank-bank BUMN seperti bank BTN, bank BTN Syariah, Bank BRI, dan Bank Mandiri untuk memberikan KPR dengan tenor lebih panjang hingga 30 tahun. [LiniEkonomi.com/Wawan Kurniawan]

Baca Juga: Strategi Bank BTN Genjot Penyaluran KPR Subsidi di 2024

Digitalisasi BTN untuk Meningkatkan Akses Pembiayaan Perumahan

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menegaskan bahwa transformasi digital menjadi prioritas utama BTN dalam meningkatkan transaksi dan memperluas akses layanan finansial.

"Digitalisasi bukan lagi pilihan, tetapi sudah menjadi kebutuhan dalam industri perbankan. Dengan hadirnya Super Apps Bale, volume transaksi BTN kini telah meningkat hingga Rp6,6 triliun per bulan, serta menambah 100 ribu nasabah baru setiap bulan," kata Nixon.

Lebih dari sekadar penyedia layanan KPR, BTN berkomitmen untuk menjadi mitra utama dalam pemberdayaan finansial keluarga Indonesia.

“Kami terus mendukung pembiayaan perumahan bagi masyarakat, memastikan setiap keluarga memiliki akses mudah terhadap pembiayaan rumah,” tambahnya.

Lampiran Gambar
Sejumlah warga melihat-lihat bangunan rumah baru bersubsidi di komplek perumahan Mutiara Puri Harmoni Sepatan, Tangerang, Banten (8/02/2025). Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program membangun 3 juta rumah terjangkau per tahun yang didanai oleh investor melalui penerbitan obligasi perumahan serta melibatkan bank-bank BUMN seperti bank BTN, bank BTN Syariah, Bank BRI, dan Bank Mandiri untuk memberikan KPR dengan tenor lebih panjang hingga 30 tahun. [LiniEkonomi.com/Wawan Kurniawan]

Baca juga: Syarat Tata Cara Dapatkan Rumah Subsidi Pemerintah 2024

Peran Perempuan dan Milenial dalam Tren Kepemilikan Rumah

BTN juga mencatat adanya peningkatan signifikan dalam kepemilikan rumah di kalangan perempuan dan generasi milenial. Saat ini, sebanyak 32 persen dari total akad KPR yang dilakukan di BTN berasal dari kalangan perempuan.

Sementara itu, kelompok milenial dan pasangan muda juga mendominasi pasar properti dengan angka kepemilikan rumah mencapai 76,7 persen dari total transaksi KPR BTN.

Lampiran Gambar
Aktivitas warga dan anak-anak bermain dikawasan perumahan bersubsidi komplek perumahan Mutiara Puri Harmoni Rajeg, Tangerang, Banten (6/02/2025). Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program membangun 3 juta rumah terjangkau per tahun yang didanai oleh investor melalui penerbitan obligasi perumahan serta melibatkan bank-bank BUMN untuk memberikan KPR dengan tenor lebih panjang hingga 30 tahun. [LiniEkonomi.com/Wawan Kurniawan]

Dengan berbagai kebijakan insentif dan inovasi digital yang terus dikembangkan, pemerintah bersama BTN optimistis dapat terus meningkatkan akses masyarakat terhadap hunian layak dan terjangkau di seluruh Indonesia. [*]

Baca Juga

Realisasi Program 3 Juta Rumah, Kuota FLPP KPR Naik Jadi 800.000 Unit di 2025
Realisasi Program 3 Juta Rumah, Kuota FLPP KPR Naik Jadi 800.000 Unit di 2025
Kontribusi BTN Wujudkan Program 3 Juta Rumah: Solusi Hunian Terjangkau dan Berkelanjutan
Kontribusi BTN Wujudkan Program 3 Juta Rumah: Solusi Hunian Terjangkau dan Berkelanjutan
LiniEkonomi.com - Setelah rencana akuisisi Bank Muamalat Indonesia Tbk. (BMI) batal, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) dikabarkan kembali mengincar bank syariah lain.
Batal Akuisisi: BTN Syariah Intip Peluang Merger Bank Victoria Syariah
Nilai properti di kawasan Jakarta Selatan maupun Kabupaten Bekasi saat ini merangkak naik.
Syarat Tata Cara Dapatkan Rumah Subsidi Pemerintah 2024
LiniEkonomi.com - Bank BTN telah sukses menjalankan perannya dengan mengalokasikan pembiayaan perumahan yang signifikan kepada segmen ini.
Strategi Bank BTN Genjot Penyaluran KPR Subsidi di 2024
Asthara Skyfront City Tanam 10.000 Pohon untuk Dukung Bulan Penanaman Pohon Nasional
Asthara Skyfront City Tanam 10.000 Pohon untuk Dukung Bulan Penanaman Pohon Nasional