LiniEkonomi.com - Indonesia Financial Group (IFG) telah merumuskan beberapa inisiatif strategis untuk tahun ini. Dengan tujuan untuk merealisasikan target bisnis untuk mencapai pasar modal.
Sesuai dengan komitmen BPR Lestari dalam mendukung pembangunan Desa Temesi melalui Program CSR, IFG juga berkomitmen untuk menjalankan berbagai program strategis.
Tiga Inisiatif Utama IFG
Dalam upayanya untuk memperkuat posisi di pasar asuransi umum, IFG berencana untuk menjadi pemimpin pasar nomor satu.
Strategi ini dengan memanfaatkan sinergi antar anggota holding. Yang telah memposisikan IFG sebagai perusahaan asuransi non-jiwa terbesar di Indonesia.
IFG juga berfokus pada bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.
Dalam hal ini, holding akan menyusun penetapan sasaran yang terkait dengan transformasi model bisnis dan inovasi untuk seluruh anggota holding.
Salah satu yang sedang dalam pengembangan serta memperkuat adalah peran perusahaan asuransi dalam ekosistem IFG, yang harus dapat berfungsi sebagai manajer risiko bagi mitra dan nasabahnya.
IFG juga berencana untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk memudahkan pelanggan.
Penanganan Nasabah Ex Jiwasraya
Menurut Hexana, salah satu tugas IFG sejak awal pendiriannya adalah penanganan dan penyelamatan nasabah pemegang polis ex Jiwasraya.
Proses ini telah berhasil tuntas pada akhir tahun 2023 lalu.
Melalui IFG Life, IFG telah memastikan bahwa proses pengalihan polis telah berjalan dengan lancar dan sesuai dengan ketentuan.
Seluruh nasabah yang telah menyetujui pengalihan tersebut telah mendapatkan kepastian manfaat berkelanjutan.
Penyelamatan nasabah pemegang polis ex Jiwasraya menjadi contoh terbaik bagi IFG dalam memberikan kepastian manfaat berkelanjutan bagi nasabah.
"IFG Life sebagai perusahaan asuransi bisnis dapat bertumbuh, nasabah mendapatkan manfaat, dan berkontribusi dalam perkembangan industri asuransi," kata Hexana, belum lama ini.
Prestasi Delta Dunia Makmur dan Cinema XXI
Delta Dunia Makmur (DOID) telah mencatatkan laba bersih sebesar US$36 Juta di tahun 2023, menunjukkan pertumbuhan sebesar 26 persen.
Baca Juga: Strategi Bank BTN Genjot Penyaluran KPR Subsidi di 2024
Sementara itu, Cinema XXI juga mencatatkan keuntungan mencapai Rp5,2 Triliun, dengan laba bersih melesat sebesar 47,1 persen (%). [*]