JAKARTA, LINIEKONOMI.COM - Penulis buku "Rich Dad Poor Dad" yang terkenal, Robert Kiyosaki, kembali menggemparkan dunia investasi dengan prediksi kontroversialnya terkait masa depan aset keuangan.
Dalam unggahan terbarunya, Kiyosaki secara tegas menegaskan bahwa para pemegang emas, perak, dan Bitcoin berpotensi menjadi kelompok kaya di masa mendatang.
Melalui platform media sosial X, pakar keuangan berpengaruh ini dengan blak-blakan menyatakan bahwa mereka yang terus mengandalkan mata uang tradisional seperti dollar, peso, yen, euro, dan mata uang lainnya justru berisiko terjebak dalam kemiskinan.
Kiyosaki mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi kenaikan Bitcoin hingga mencapai level 100.000 dollar.
Menurutnya, jika skenario tersebut terjadi, cryptocurrency ini akan sulit dijangkau oleh masyarakat kelas menengah dan bawah.
Baca Juga: BFI Finance Bukukan Laba Bersih Rp1,6 Triliun, Turun 9 Persen
"Bitcoin akan segera menembus $100.000. Begitu Bitcoin melewati $100.000, akan hampir mustahil bagi masyarakat miskin dan kelas menengah untuk mengejarnya," tegasnya.
Strategi Investasi Alternatif
Dalam pandangannya, pria yang telah sukses sebagai pengusaha dan penulis buku motivasi ini menekankan pentingnya diversifikasi investasi. Kiyosaki sendiri mengaku telah memiliki tiga aset kunci tersebut: emas, perak, dan Bitcoin.
Kritiknya terhadap sistem keuangan tradisional semakin tajam ketika ia menyatakan bahwa menyimpan uang dalam mata uang konvensional sama dengan "bunuh diri finansial".
Baca Juga: 10 Bank Raksasa Indonesia Catat Aset Rp 8.849,8 Triliun, Bank Mandiri Teratas
Dalam pernyataannya yang mencuat, Kiyosaki bahkan menyinggung potensi Donald Trump sebagai "Presiden Bitcoin Pertama" yang mampu mengubah landscape kekayaan Amerika.
"Trump Akan Membuat Amerika Lebih Kaya Lagi Dengan Menjadi Presiden Bitcoin Pertama," ujarnya dengan penuh keyakinan.
Baca Juga: Kiyosaki Ramal Harga Bitcoin Sentuh USD100 Ribu di Juni 2024
Prediksi Robert Kiyosaki membuka perspektif baru dalam strategi investasi global. Dengan memosisikan aset digital dan logam mulia sebagai instrumen utama, ia menantang paradigma investasi konvensional.
Meskipun demikian, para investor disarankan untuk selalu melakukan riset mendalam dan mempertimbangkan risiko sebelum mengambil keputusan investasi. [*]