Liniekonomi.com - Saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP), perusahaan pengolahan udang terafiliasi dengan Kaesang Pangarep, mengalami penurunan tajam hingga penutupan sesi I perdagangan hari ini.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat saham PMMP merosot 5,20% ke level Rp328 per saham setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan awal sesi pagi ke Rp364 per saham.
Transaksi mencapai Rp25,87 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 76,76 juta saham.
Meskipun mengalami penurunan dalam dua hari terakhir, saham PMMP berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 6,49% dalam satu minggu.
Secara teknikal, dalam chart harian, saham PMMP mengalami hambatan di bawah area resistance 362 dan garis Moving Average (MA) 50 di level 340.
Saham PMMP bagaikan seorang pendaki gunung yang sedang menuruni lereng curam. Level 326 dan garis MA 20 ibarat dua batu besar yang siap menampungnya, jika ia tergelincir dan jatuh.
Investasi Sejak November 2021
Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, tercatat memiliki 7,27 persen (%) saham PT Media Nusantara Citra Tbk (PMMP) melalui PT Harapan Bangsa Kita atau GK Hebat per 29 Februari 2024.
Kepemilikan saham ini menunjukkan optimisme Kaesang terhadap prospek bisnis PMMP di masa depan. Kemenangan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 bersama Prabowo Subianto.
Mengundang perhatian terhadap saham PMMP. Namun, belum ada kejelasan mengenai hubungan antara Gibran dan kinerja PMMP selain spekulasi jangka pendek.
PMMP berencana melakukan private placement sebanyak 258,8 juta saham, setara dengan 10 persen dari total saham yang beredar. Langkah ini diambil untuk menarik investor strategis guna mendukung permodalan perusahaan.
Rencana ini akan masuk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 April 2024. Manajemen menyatakan bahwa perseroan akan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal, namun belum ada kepastian terkait penerbitan saham.
Melalui skema ini, PMMP berencana menggunakan dana untuk pembelian bahan baku udang serta keperluan produksi.
Baca Juga: GOTO Diincar Investor Kakap? Mantan Bos Bursa Ikut Melirik!
Saham baru akan dikeluarkan dengan nilai nominal Rp100 per saham, dengan estimasi terdilusi maksimal sebesar 9,09 persen (%). [*]