LiniEkonomi.com - Telkomsel berkomitmen jaga bumi, salah satunya dengan mengajak pelanggan untuk mewujudkan jejak kebaikan untuk bumi.
Sebagai bentuk untuk mengurangi dampak negatif terhadap perubahan iklim melalui inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel Jaga Bumi.
Ajakan Telkomsel Jaga Bumi bersama pelanggan sangat mudah, cuma menukarkan poin setara satu bibit pohon. Program tukar poin tersebut mereka sebut Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset.
Ini juga seirama dengan proses bisnis berkelanjutan perusahaan yang mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Sehingga dengan gerakan "Jejak Kebaikan" dari Telkomsel, akan memicu semangat menjawa ibu pertiwi.
Inforamasi tambahan sebagai momen peringati Hari Bumi Sedunia. Telkomsel merilis kampanye video "Jejak Kebaikan". Ini salah satu promosi ajakan agar pelanggan sama-sama menjaga kelestarian lingkungan dan masa depan bumi.
Saki H. Bramono mengatakan, bahwa berdasarkan data Emissions Database for Global Atmospheric Research (EDGAR), dalam laporan GHG Emissions of All World Countries 2023. Jejak karbon Indonesia lebih dominan karbon dioksida (55,8 persen), semua bersumber dari emisi gas rumah kaca berbagai industri.
"Kami pun mengajak seluruh pelanggan untuk bersama menciptakan ‘Jejak Kebaikan’ melalui tindakan sederhana yang nyata dan menyeluruh. Untuk mengimbangi jejak karbon yang kita tinggalkan," kata VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel itu.
"Seperti dengan berkontribusi pada program Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset melalui penukaran Telkomsel Poin untuk penanaman pohon," imbuhnya Saki lagi.
Baca Juga: BUMI Masuk MSCI Small Cap, CUAN Terdepak dari Indeks Saham, Lengkap Keuntungan
Tanam 15 Ribu Pohon di 8 Daerah Selama 2023
Program Telkomsel Jaga Bumi telah berhasil menanam lebih dari 15 ribu pohon mangrove di berbagai lokasi termasuk IKN pada 2023 melalui program Carbon Offset bersama Jejak.in.
Melalui program Waste Management bersama PlusTik, lebih dari 75 ribu paving blok dan 20 ribu phone holder telah diproduksi dari limbah plastik dan bekas casing kartu SIM sepanjang 2023.
Bahkan telah mendukung akses digital pada 232 situs jaringan di daerah terpencil dan perbatasan menggunakan energi terbarukan melalui program BTS Merah Putih. Teknologi ramah lingkungan Smart Office dan Green Building juga diterapkan di kantor Telkomsel untuk efisiensi energi.
Dalam memperingati Hari Bumi, mendorong karyawan untuk menggunakan transportasi umum, kendaraan ramah lingkungan, atau bersepeda.
Pada 2024, Telkomsel akan melanjutkan program penukaran Poin untuk upaya carbon offsetting bersama pelanggan dan karyawan. Telkomsel juga berkomitmen meningkatkan kesadaran pemilahan dan daur ulang sampah secara nasional bersama para pemangku kepentingan.
Untuk mendukung keberlanjutan, Telkomsel meluncurkan Embedded Subscriber Identity Module (eSIM) untuk pengalaman digital yang seamless tanpa kartu SIM fisik, sehingga mengurangi limbah casing kartu SIM.
Baca Juga: Laris Manis, Bumi Serpong Damai Optimis Kinerja Membaik
Selain Carbon Offset dan Waste Management, Telkomsel bekerja sama dengan Kementerian LHK dan Pemprov Bali dalam program digitalisasi untuk melindungi ekosistem mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali. Telkomsel juga menggandeng Volta untuk program bundling motor listrik dan paket data guna mengurangi emisi karbon.
Informasi lebih lanjut tentang inisiatif Telkomsel Jaga Bumi untuk pelestarian bumi dan lingkungan hidup dapat diakses melalui tsel.id/jagabumi. [*]