Inilah Penyebab Ukuran Tukik Kerdil dan Mati Usai Menetas

Inilah Penyebab Ukuran Tukik Kerdil dan Mati Usai Menetas

Ilustrasi Tukik (anak penyu). [Canva]

LiniEkonomi.com - Sedikit orang tahu tentang pengaruh curah hujan terhadap Tukik (anak Penyu) yang baru menetas. Kendati demikian, mari simak artikel berikut tentang curah hujan mempengaruhi anak penyu alias Tukik.

Sebelum masuk pada pengaruh curah hujan terhadap Tukik, sama-sama kita ketahui bahwa Penyu betina meletakkan telurnya, menutupi sarang dengan pasir dan kemudian kembali ke laut, membiarkan telur-telur tersebut berkembang dan menetas sendiri.

Kendati demikian, anak Penyu yang baru menetas tak luput dari ancaman pemangsa sarang hingga suhu yang meningkat, sehingga peluang bertahan hidup mereka sangat kecil.

Setelah menetas dan berada di laut, hanya sekitar satu dari 1.000 anak penyu yang berhasil mencapai usia dewasa. Untuk memastikan bagaimana pengaruh cuaca terhadap Tukik, beberapa peneliti turun tangan untuk meneliti.

Salah satunya penelitian kolaborasi internasional antara Universitas Florida Atlantic dan Universitas Tübingen di Jerman. Mereka meneliti bagaimana curah hujan yang berfluktuasi mempengaruhi perkembangan anak penyu.

Dari penyelidikan itu bakal mengungkap bahwa memang memiliki dampak yang lebih besar daripada perubahan suhu udara. Untuk memastikan dampak dari cuaca hujan terhadap Tukik, mereka meneliti 37 pantai di seluruh dunia.

Mereka mengumpulkan data dari area pantai tersebut, dari hasil analisa peneliti tersebut menemukan bahwa curah hujan memainkan peran penting dalam menentukan ukuran tubuh anak penyu.

Hujan mendinginkan permukaan pantai dan meningkatkan kelembaban terhadap perkembangan telur, menjadikannya prediktor yang lebih baik untuk ukuran tubuh dibandingkan suhu.

"Kendati demikian ternyata dampak curah hujan di area yang berbeda-beda menghasilkan bentuk spesies berbeda-beda," kata Profesor Jeanette Wyneken, dari Departemen Ilmu Biologi, FAU Charles E. Schmidt College of Science.

Dalam hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa untuk penyu loggerhead, jika terjadi curah hujan yang lebih tinggi menghasilkan anak penyu dengan karapas (cangkang) yang lebih kecil tetapi berat yang lebih besar.

Baca Juga: Inilah Strategi Jitu Jual Emas 2024, Lengkap Panduan Analisis

Inilah Penyebab Ukuran Tukik Kerdil dan Mati Usai Menetas
Ilustrasi: Penyu saat berenang di kawasan perairan yang banyak terumbu karang. [Canva]

Sementara anak penyu hijau memiliki karapas yang lebih kecil tanpa perubahan massa tubuh. "Kami bisa pastikan suhu udara dan pasir sangat mempengaruhi ukuran dari anak penyu," katanya kepada LiniEkonomi.com baru -baru ini.

Seperti tulisan mereka yang telah terbit pada BMC Ecology and Evolution. Pada karya ilmiah itu tertuang secara detail, yang mana ukuran anak penyu sangat penting.

Anak penyu yang lebih besar bergerak lebih cepat, memiliki peluang bertahan hidup lebih tinggi karena mereka menghabiskan lebih sedikit waktu di pasir pantai yang berisiko.

Menurut Jeanette Wyneken, suhu yang lebih dingin menghasilkan anak penyu yang lebih besar dan lebih berat. Hanya saja dominan menghasilkan penyu jantan, sementara suhu yang lebih hangat mempercepat penetasan dan terlindungi dari pemangsa.

Baca Juga: Komunitas Sahabat Venny Rilis 12 Tukik di Pantai Luaha Laraga Gunungsitoli

Walaupun spesies penyu jenis loggerhead (Caretta caretta) dan penyu hijau (Chelonia mydas) terancam punah. Namun, secara kondisi bisa membuat mereka lebih kuat (lebih dingin dan lembab-red).

"Namun, suhu yang meningkat dapat mempersingkat masa inkubasi, dan curah hujan yang tidak menentu dapat mengganggu pertumbuhan, yang berpotensi mempengaruhi kelangsungan hidup mereka," terangnya lagi.

Itulah informasi singkat terkait pengaruh cuaca terhadap perkembangan Tukik saat proses penetasan di sejumlah pantai-pantai di dunia termasuk Indonesia. [*]

Sumber Artikel : Florida Atlantic University

Baca Juga

Komunitas Sahabat Venny Rilis 12 Tukik di Pantai Luaha Laraga
Komunitas Sahabat Venny Rilis 12 Tukik di Pantai Luaha Laraga Gunungsitoli
Wali Kota Gunungsitoli Sowa'a Laoli dan Martinus Lase saat iring-iringan menyapa masyarakat pada setiap sudut kota mulai dari Bandara Binaka menuju Kantor Walikota, Senin (3/3/2025). [Protokol dan Kompi]
Krisis Tersembunyi Pendidikan Gunungsitoli: Guru Bertambah, Murid Berkurang
WOW! Pertamina Turunkan Harga BBM, SPBU Swasta Tahan Tarif
WOW! Pertamina Turunkan Harga BBM, SPBU Swasta Tahan Tarif
Begini Cara Dapatkan Promo Gratis Ongkir Bright Gas Pertamina
Begini Cara Dapatkan Promo Gratis Ongkir Bright Gas Pertamina
BATAM, LINIEKONOMI.COM - Lagi-lagi Telkomsel berbagi kado untuk pelanggan setianya. Salah satunya kepada Wanda Etin Qanitasari, pelanggan Telkomsel yang berasal dari Kuantan Singingi.
Digosok Hepi Telkomsel: Wanda Etin Qanitasari Dapat Kado THR 100 Juta
Musibah kebakaran menimpa kediaman Asril, warga Desa Simpang, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Minggu siang (30/3/2025), tepat sehari menjelang perayaan Idul Fitri 1446 H/2025 M.
Kebakaran Jelang Idul Fitri, Wali Kota Pariaman Berikan Bantuan Langsung