Indonesia resmi kontrol tambang nikel raksasa Vale di Sulawesi Tengah. Setelah Holding Industri Pertambangan Milik Negara (MIND ID) resmi menguasai 34 persen saham.
Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang berhasil terkuasai MIND ID. Menurut pakar Hukum Pertambangan Ahmad Redi, bahwa terdapat sejumlah manfaat bagi Indonesia. Paling tidak, terdapat empat keuntungan besar dari aksi negara tersebut.
Pertama, Indonesia memiliki hak penuh untuk mengendalikan seluruh kegiatan operasional tambang Vale di dalam negeri.
Kedua, negara juga mendapatkan porsi dividen yang lebih besar sebagai pemegang saham pengendali.
Ketiga, pemerintah dapat melakukan restrukturisasi manajemen Vale dengan menempatkan orang-orang pilihannya di jajaran Direksi dan Dewan Komisaris perusahaan.
Keempat, Indonesia juga memiliki peluang untuk melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat. Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan potensi ekonomi di sekitar lokasi tambang Vale.
Dengan pengendalian tambang nikel raksasa Vale, berharap pemerintah dapat memaksimalkan penerimaan negara dari sektor pertambangan. Selain itu, pengendalian ini juga penting untuk mendorong hilirisasi industri pertambangan dalam negeri.
Sejatinya, tambang nikel Vale di Sulawesi Tengah merupakan salah satu tambang nikel terbesar di dunia. Potensi tambang yang begitu besar seharusnya mampu mendongkrak penerimaan negara dan daerah. Apalagi, harga komoditas nikel cukup tinggi di pasar internasional.
Namun, selama ini penerimaan negara dari Vale amat masih minim dan tidak optimal. Oleh karena itu, berharap dengan pengendalian saham mayoritas pemerintah membawa Indonesia sejahtera.
Pemerintah bisa menempatkan orang-orangnya di jajaran manajemen Vale untuk memastikan operasi tambang lebih menguntungkan negara.
Dengan aksi tersebut, kini MIND ID resmi menguasai 34 persen saham Vale. Sementara itu, kepemilikan saham Vale Canada Limited tergerus menjadi 33,9 persen dan Sumitomo Metal Mining 11,5 persen. Sementara saham umum cuma 21 persen seperti yang tercatat dalam buku catatan Bursa Efek Indonesia.
Potensi Keuntungan Lain Kelola Nikel
Selain itu, dengan penguasaan saham mayoritas ini pemerintah juga bisa mendorong percepatan hilirisasi industri pertambangan di dalam negeri. Pasalnya, selama ini produk setengah jadi dari bijih nikel justru ekspor ke luar negeri.
Padahal, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik yang membutuhkan bahan baku nikel. Dengan begitu, nilai tambah dari komoditas tambang akan lebih optimal bagi perekonomian nasional.
Dari sisi ketenagakerjaan, pengendalian Vale oleh BUMN ini semoga bisa menciptakan lapangan kerja baru.
Khususnya untuk tenaga kerja lokal di sekitar lokasi tambang Vale di Sulawesi Tengah. Selama ini, banyak tenaga asing yang bekerja di perusahaan tambang nikel tersebut.