LiniEkonomi.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) optimis dapat mencatatkan pertumbuhan kredit double digit di tahun 2024. Hal ini sejalan dengan target pertumbuhan kredit bank yang mencapai 9 persen %-10 persen tahun ini.
Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim, mengungkapkan bahwa optimisme ini didasari oleh kinerja positif bank semester pertama 2024.
Per Mei 2024, BCA telah membukukan pertumbuhan kredit sebesar 15,91 persen (%) atau mencapai Rp 826,72 triliun. Pertumbuhan ini melampaui rata-rata industri perbankan yang sebesar 12 persen (%).
"Kami optimis untuk membukukan kinerja positif tahun 2024. Target pertumbuhan kredit 9 persen sampai 10 persen sejalan dengan laju pertumbuhan kredit BCA di semester pertama," ujar Vera kepada Kontan belum lama ini.
Vera menjelaskan bahwa kontributor terbesar bagi pertumbuhan total kredit BCA adalah sektor jasa keuangan dan pertambangan non migas. Untuk semester kedua 2024, BCA akan terus mendorong penyaluran kredit di berbagai sektor.
"Pada semester II 2024, BCA akan senantiasa mendorong penyaluran kredit di berbagai sektor," kata Vera.
Baca Juga: IHSG Turun Awal Pekan, Saham Energi dan Infrastruktur Terkoreksi
Vera menambahkan bahwa BCA akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit, dengan mempertimbangkan dinamika makro ekonomi.
"Pertumbuhan kredit BCA diikuti kualitas pinjaman yang terkendali, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal," tambah Vera.
Untuk menjaga kualitas aset, BCA juga menjaga nilai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang memadai, dengan NPL coverage ratio sebesar 220,3 persen dan loan at risk (LAR) coverage sebesar 71,9 persen.
Baca Juga: Investor Cermati Data Ekonomi AS dan China, IHSG Terkoreksi Tipis
Kendati demikian, biaya pencadangan akan senantiasa diawasi BCA sejalan dengan perkembangan kualitas aset dan kondisi perekonomian Indonesia.
Ke depan, BCA berkomitmen untuk mengelola likuiditas dan menyalurkan kredit secara prudent. Perusahaan juga akan terus mengamati dinamika yang terjadi di pasar. [*]
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News