LiniEkonomi.com - Bank sentral China atau People's Bank of China (PBOC) memangkas suku bunga acuan pinjaman lima tahun untuk pertama kali sejak Juni 2022. Langkah ini menjadi bagian upaya pemerintah China menghidupkan kembali sektor properti dalam negeri yang lesu.
PBOC mengumumkan mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun yang menjadi acuan bagi pinjaman rumah tangga dan perusahaan di 3,45%. Adapun, suku bunga pinjaman lima tahun sebagai patokan bunga hipotek turun 25 basis poin menjadi 3,95%.
Penurunan suku bunga lima tahun ini lebih besar dari ekspektasi penurunan 5 hingga 15 basis poin menurut survei para ekonom. Louise Loo dari Oxford Economics menilai, langkah PBOC ini menunjukkan preferensi otoritas China untuk melakukan pelonggaran yang mereka targetkan, guna mendukung sektor properti.
Besarnya penurunan suku bunga juga mencerminkan kekhawatiran pembuat kebijakan di China terhadap dampak negatif lesunya sektor properti bagi perekonomian. Sebab, masalah properti di China pada akhirnya bukan sekadar persoalan hipotek.
Baca Juga: Indeks Harga Properti Residensial Tumbuh 1,74 Persen: Mampukah Rakyat Membeli
Oleh karena itu, Louise melihat kebijakan penurunan suku bunga perlu diterapkan dalam rangka langkah yang lebih luas untuk mengatasi koreksi sektor properti yang sulit dihindari. Pasar properti China sendiri merosot akibat kebijakan ketat utang pemerintah pada 2020 untuk kendalikan pertumbuhan pengembang yang berlebihan. [*]