WASPADA! Dua Virus Asal Nyamuk Sudah Beredar di Amazon

Ancaman Baru di Amazon: Dua Virus yang Dibawa Nyamuk Ditemukan Beredar Bersamaan

Garis sel yang terinfeksi virus Mayaro yang diisolasi dari salah satu partisipan dalam penelitian ini [kredit: arsip peneliti]

LiniEkonomi.com, Brasil - Baru-baru ini São Paulo gempar dengan adanya temuan dua virus bawaan nyamuk. Para peneliti mengidentifikasi hal ini saat berada di hutan hujan tropis Amazon, Brasil.

Mereka meyakini dua virus tersebut dengan nama Mayaro dan chikungunya. Dua virus tersebut beredar secara bersamaan (sirkulasi bersama) tepatnya di negara bagian Romania.

Hadinya virus tersebut jadi tanda tanya besar bagi para peneliti, bagaimana bisa virus Mayaro dan chikungunya menyebar. Menurut peneliti ini bakal jadi ancaman serius serta baru bagi kesehatan rakyat.

Bahkan para peneliti sangat terkejut dengan temuan tersebut. Walau saat awal mereka tidak yakin virus bawaan nyamuk dapat beredar cepat. Apalagi lokasi peredarannya berada pada wilayah yang tingkat kasus infeksi virus Mayaro dan Chikungunya tinggi.

"Saya heran kenapa bisa terjadi seperti itu. Apalagi tidak pernah suatu kasus secara bersamaan menginfeksi seseorang oleh dua virus tersebut," kata José Luiz Proença-Modena, seorang profesor di Institut Biologi Universitas Negeri Campinas (IB-UNICAMP).

Penulis asal Brasil itu menyatakan, kalau para ilmuwan percaya bahwa infeksi oleh salah satu virus ini akan memberikan perlindungan terhadap virus lainnya.

Hal ini karena mereka berbagi karakteristik yang serupa dan sistem kekebalan tubuh akan mengenali serta melawan keduanya.

"Namun, penelitian baru ini menemukan bukti keberadaan kedua virus di daerah yang sama. Menunjukkan bahwa perlindungan ini mungkin tidak sekuat yang diperkirakan sebelumnya," terangnya dalam jurnal yang telah tayang pada laman The São Paulo Research Foundation (FAPESP).

José Luiz selaku peneliti menuturkan analisanya, sirkulasi bersama kedua arbovirus ini menunjukkan perlunya pengawasan molekuler dan genomic.

"Untuk metodologi diagnostik yang lebih baik dengan menggunakan tes seperti RT-PCR untuk mendeteksi materi genetik yang ada dalam sampel biologis," katanya.

Demikian juga kata mantan penerima beasiswa dari FAPESP, Julia Forato. Ia mengatakan bahwa, penyakit-penyakit yang penyebabnya oleh virus-virus ini sulit dibedakan secara klinis.

"Walau gejalanya mirip, termasuk demam, nyeri sendi dan kelelahan," bebernya terkait dua virus dari nyamuk, yang kini beredar kali pertama di hutan Amazon.

Apa Itu Virus Mayaro dan Chikungunya

Virus Mayaro dan Chikungunya adalah arbovirus, yang proses penularannya berasal dari nyamuk. Virus itu bisa bisa menyebabkan manusia demam, nyeri sendi, dan kelelahan.

Mayaro berasal dari spesies nyamuk tertentu yang hidup di hutan. Tingginya aktivitas pembukaan hutan seperti pertambangan ilegal, dapat membawa nyamuk ini lebih dekat ke pemukiman penduduk. Meningkatkan risiko penularan ke perkotaan.

Para peneliti menekankan pentingnya metode pengawasan yang lebih kuat untuk melacak penyebaran virus ini.

Baca Juga: Mengenal Pancasila Bersama Seribu Senyum Nusantara di SDN 057 Air Dingin

Termasuk teknik pengujian yang lebih baik dan pemantauan tidak hanya pada populasi manusia tetapi juga pada nyamuk pembawa.

"Deteksi dini wabah sangat penting untuk mencegah penyebarannya dan meminimalkan dampaknya," ungkap para peneliti via jurnal yang masuk ke Liniekonomi, Kamis (11/7/2024). [*]

Penafian: LiniEkonomi.com tidak bertanggung jawab atas keakuratan artikel atau jurnal. Terutama lembaga-lembaga yang berkontribusi atau atas penggunaan informasi apa pun melalui sistem LiniEkonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber Artikel : https://agencia.fapesp.br/52159

Baca Juga

HORE! Jalan Gunungsitoli-Nias Utara Segera Diaspal, Ini Kata Sowa'a
HORE! Jalan Gunungsitoli-Nias Utara Segera Diaspal, Ini Kata Sowa'a
Paslon SMART 02 Bagikan Jam Dinding SMART Buat Pedagang Pasar Gunungsitoli
Paslon SMART 02 Bagikan Jam Dinding Buat Pedagang Pasar Gunungsitoli
MAKI mengajukan Judicial Review ke MK terkait keabsahan Pansel KPK bentukan Jokowi. Langkah ini diambil untuk menyelamatkan program pemberantasan korupsi nasional dan mencegah potensi gugatan.
Bentukan KPK Ala Jokowi Tidak Sah ? MAKI: Ajukan Judicial Review MK
Gunungsitoli, LiniEkonomi.com – Terkait Pilkada Kota Gunungsitoli, calon Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution meminta masyarakat kota untuk selektif memilih calon kepala daerah.
Bobby Nasution Ajak Masyarakat Selektif Pilih Calon Kepala Daerah Gunungsitoli
Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Bobby Nasution mengaku tidak akan anggap Kepulauan Nias, Sumut sebagai daerah terjauh dan tertinggal maupun terpinggirkan.
Bobby Nasution: Pastikan Kepulauan Nias "Bukan" Lagi Anak Tiri, Ini Respon Martinus Lase
Surabaya, LiniEkonomi.com – Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) bakal 'guncang' Darwin, Australia, dan Situbondo, Jawa Timur. Mereka akan terlibat dalam agenda Latgabma Keris Woomera 2024.
TNI Bakal "Guncang" Australia Melalui Keris Woomera