Kripto Hadir dengan Banyak Kejutan, Bagaimana Nasib Bitcoin Selanjutnya?

Liniekonomi.com - Harga Bitcoin masih terjebak dalam ketidakpastian, terombang-ambing antara kekhawatiran distribusi Mt Gox dan spekulasi suku bunga The Fed.

Ilustrasi aset mata uang kripto atau bitcoin [Magic/LiniEkonomi]

LiniEkonomi.com - Gelombang bullish yang melanda pasar kripto belakangan ini tidak hanya membuat mata tertuju pada aset kripto yang berpotensi menghasilkan keuntungan besar seperti AAVE, SEI, tetapi juga inovasi baru seperti BlockDAG.

Perkembangan ini mengisyaratkan masa depan cerah bagi ekosistem kripto secara keseluruhan.

AAVE, protokol pinjaman dan pinjaman terdesentralisasi terkemuka, menjadi sorotan utama dengan tren bullish yang mendorongnya menuju level harga baru di sekitar $150.

Setelah menerobos beberapa level resistensi kunci, indikator teknis mengisyaratkan potensi penurunan, namun analis tetap optimis mengingat faktor fundamental yang kuat seperti peluncuran cross-chain GHO oleh Aave Labs.

Sementara itu, Sei Network (SEI) menarik perhatian dengan ambisinya untuk mencapai nilai $1.

Inisiatif Parallel Stack yang baru diluncurkan untuk meningkatkan layanan Virtual Machine Ethereum (EVM) dilihat sebagai pendorong utama di balik optimisme tersebut.

Baca Juga: Sekuritas Filipina Kirim Surat ke Google dan Kanada Gugat Kripto Binance

Dengan potensi kenaikan harga hingga 67,8 persen menuju target $1, SEI menunjukkan ketahanannya di tengah fluktuasi Bitcoin dan berpotensi menghasilkan keuntungan besar bagi pemegang SEI.

BlockDAG, sebuah solusi blockchain inovatif yang menggabungkan struktur Directed Acyclic Graph (DAG) dengan keamanan blockchain, menonjol dengan keberhasilan presale dan penjualan penambangnya.

Dengan mengumpulkan dana presale yang signifikan dan penjualan penambang lebih dari $2,2 juta, BlockDAG menarik minat komunitas dengan potensi pendapatan dari berbagai sumber seperti penambangan, bonus referral, dan hadiah Proof of Engagement.

Masa Depan Bitcoin Selanjutnya

Di tengah perkembangan ini, Bitcoin (BTC) mengalami penurunan 13 persen dari puncak tertingginya, namun analis tetap optimis tentang masa depannya.

Pola fase re-akumulasi Wyckoff menunjukkan bahwa investor besar atau whale sedang mengumpulkan BTC diam-diam. Mempersiapkan panggung untuk lonjakan harga potensial.

Dampak halving Bitcoin pada 20 April 2024 juga dapat menciptakan kelangkaan dan mendorong harga lebih tinggi, dengan tren historis pasca-halving mengisyaratkan potensi untuk melampaui rekor tertinggi sebelumnya.

Baca Juga: Ketegangan Iran-Israel Picu Harga Bitcoin Terjun 4,6 Persen

Dengan inovasi yang terus berkembang dan potensi keuntungan yang menjanjikan, pasar kripto menyajikan peluang yang menarik bagi investor yang bersedia memanfaatkan tren bullish saat ini.

Namun, Bitcoin tetap menjadi aset kripto utama yang perlu diawasi, dengan masa depannya yang cerah menjanjikan pergerakan harga yang menggembirakan.

Baca Juga: Langkah Penting Capital A dan AirAsia: Buka Awal Era Baru, Peluang Investasi

Disclaimer:
Semua keputusan investasi yang dibuat adalah tanggung jawab sepenuhnya dari pembaca. Kami menyarankan agar mempelajari dan menganalisis dengan cermat sebelum melakukan pembelian atau penjualan saham. LiniEkonomi.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi yang kamu buat.

Baca Juga

Pelajari strategi dan analisis terbaik untuk perdagangan forex XAU/USD dan EUR/USD.
Strategi Terbaik Perdagangan Forex XAU/USD dan EUR/USD
Saham Eropa melemah di tengah sentimen negatif, sementara Wall Street mencatat rekor baru. Simak dinamika pasar global terkini dan dampaknya terhadap berbagai sektor industri.
Saham Eropa Melemah, Wall Street Positif: Dinamika Pasar Global
Resorts Milik Putra Bungsu Soeharto Bidik IPO, Cuan Rp 390 Miliar
Resorts Milik Putra Bungsu Soeharto Bidik IPO, Cuan Rp 390 Miliar
Indeks Kospi Korsel bertengger di 2.664,27 pada Kamis (22/2/2024), naik 0,41% dipicu saham teknologi pascalebih Nvidia AS. Emiten teknologi & otomotif Korsel menggeliat.
IHSG Naik Tipis di Tengah Pasar Asia Pasifik yang Beragam
LiniEkonomi.com - Mayoritas bursa saham Asia menguat kuat pada penutupan perdagangan Jumat (26/04/2024) sore ini.
Bursa Asia Pasifik Berjalan Campur Adu, Pengaruh Komentar Powell dan Data Inflasi
Indeks utama bursa saham di Wall Street mencatat rekor tertinggi, sementara saham-saham Asia berfluktuasi pada perdagangan Kamis (28/3/2024). Mari simak perkembangannya.
Inilah Rekomendasi Saham Ala WH-Project 8 Juli, Ada PT Aspirasi Hidup Indonesia