Meta Menggebrak Dunia AI dengan Teknologi Revolusioner Llama 3 dan Meta Horizon OS

Meta Menggebrak Dunia AI dengan Teknologi Revolusioner Llama 3 dan Meta Horizon OS

Mark Zuckerberg [facebook]

LinEkonomi.com - Meta terus melakukan terobosan terbaru untuk memberikan pengalaman terbaru bagi pengguna Meta. Salah satunya dengan memanfaatkan AI generatif dan menguji kacamata perpaduan AI.

Hal itu kata Mark Zuckerberg, Founder Facebook belum lama ini. Ia mengemukakan, bahwa Meta AI tinggal selangkah lagi, dan akan menggebrak dunia lewat teknologi revolusioner.

Mark Zuckerberg mengatakan, pihaknya saat ini sedang meluncurkan Meta Horizon OS. Untuk memperluas ekosistem realitas virtual dan campuran. Sehingga pengguna dapat memanfaatkan panggilan video maupun layanan AI dengan menggunakan kacamata pintar.

Ia menuturkan, kalau saat ini melalui Meta, mereka membangun beberapa layanan kecerdasan buatan (AI). Mulai dari Meta AI, asisten yang dapat membantu setiap pertanyaan melalui perintah prompt.

Sehingga dengan terobosan ini, membantu kreator dalam komunitas mereka, dan bisa berinteraksi dengan penggemar.

"AI akan jadi bisnis, bisnis untuk membantu pengguna menggembangkan usahanya pada platform kami. Misalnya dengan membeli barang atau melakukan penjualan sehingga tiap pelanggan dapat terlayani." terangnya, menukil dari laman Faceboook pribadi, Mark Zuckerberg, Kamis (25/04/2024).

Hadirnya kacamata pintar sebagai perangkat keras yang terhubung dengan AI, akan terus jadi fokus mereka. Sehingga pengembangan AI menggebrak teknologi di mata dunia tinggal selangkah lagi.

Luncurkan Meta AI Versi Terbaru (Llama 3)

Pria bernama lengkap Mark Elliot Zuckerberg mengungkapkan kembali, kalau mereka telah merilis versi terbaru Meta AI. Bahkan pada versi terbaru tersebut, ia dan teman menyematkan Llama 3.

"Tujuannya dengan menyematkan pada Meta AI, agar AI semakin terdepan dari segi kualitas maupun pemanfaatan terhadap pengguna," katanya.

Sosok programer komputer dan pengusaha internet itu mengklaim, kalau peluncuran Meta AI berjalan dengan baik. Puluhan juta orang sudah mencobanya.

"Kami mendapatkan perhatian positif, apalagi dengan dukungan berbagai bahasa maupun negera seperti Inggris. Kemungkinan akan bertambah lagi fitur bahasa dan setiap negara dapat memanfaatkan META AI," katanya.

Meta memproyeksikan sekitar 400 miliar lebih untuk mengukur paramater kerja Meta AI. Walau ini masih tahap percobaan, tapi Zuckerberg mengaku akan tetap mengukurnya, sehingga setiap model fitur yang mereka kembangkan dapat berkontribusi dengan baik (open source).

"Secara keseluruhan, saya menganggap hasil yang telah kami capai bersama tim sebagai tonggak penting. Artinya, kami yang memiliki bakat, data, dan kemampuan mampu membuat model dan layanan AI terdepan di dunia," katanya.

Proyeksikan Metaverse

Selain menggembangkan AI ala Meta, ternyata ia punya proyeksi jangka panjang salah satunya menggembangkan Metaverse. Kemungkinan rencana itu memadukan AI dan Metaverse.

Bagi Zuckerberg, tidak ada yang mustahil. Bahkan kacamata pintar merupakan perangkat keras bisa terkoneksi dengan kecerdasan buatan.

Kacamata pintar tersebut menurutnya memudahkan setiap pengguna untuk melihat sekitarnya. Bahkan menangkap suara-suara yang terdapat sekitar lingkungan pengguna.

"Peluncuran Meta AI dengan Vision pada kacamata minggu ini, merupakan contoh bagus. Sehingga dapat menjangkau pemasaran headset realitas virtual." katanya.

Meta Horizon OS

Selain itu ia juga mengatakan, kalau mereka telah meluncurkan Meta Horizon OS. Sistem operasi untuk Quest.

"Saya pikir akan ada keragaman bagaimana setiap orang memanfaatkannya. Saya pikir perangkat Quest akan terus menjadi headset paling populer seperti saat ini," terangnya.

Mark Zuckerberg bangga dengan kemajuan yang telah mereka buat sejauh ini pada tahun ini.

"Kami memiliki pekerjaan lagi untuk memenuhi peluang yang ada. Terima kasih banyak kepada semua tim kami yang membantu untuk kemajuan saat ini. Termasuk kepada kamu semua yang telah menikmati perjalanan bersama kami," tutupnya. [*]

Baca Juga

YOGYAKARTA, LINIEKONOMI.COM - Belum lama ini Telkomsel Jaga Cita sukses hadir untuk pendidikan yang adaptif, inklusif di Indonesia.
Telkomsel Jaga Cita untuk Ekosistem Digital Pendidikan Indonesia
Salad Point ID mendorong gaya hidup sehat masyarakat Indonesia melalui inovasi menu salad. Pionir resto salad lokal bersertifikat halal MUI ini telah melayani pelanggan sejak 2017
Konsumsi Makanan Sehat Jadi Tren, Salad Point ID Keluarkan Jurus
Telkomsel hadirkan fitur Bayar Sekaligus pada aplikasi MyTelkomsel yang menawarkan kemudahan pembayaran berbagai transaksi, mulai dari tagihan Halo, Indihome, BPJS Kesehatan, pembelian produk-produk Google Play Store, PBB, hingga tagihan listrik dan air melalui satu aplikasi.
Aplikasi MyTelkomsel Makin Keren: Semua Tagihan, Sekali Bayar!
Polda Bali ungkap sindikat penjualan kartu perdana ilegal, 12 tersangka ditangkap. Kasus ini menyoroti pentingnya keamanan data pribadi dan evaluasi sistem registrasi SIM card.
Polda Bali Ungkap Sindikat Penjualan Kartu Perdana Ilegal, Ratusan Ribu SIM Card Disita
Dwi Astuti, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP. [Ist]
Pajak Ekonomi Digital Indonesia Capai Rp27,85 Triliun
Elaine Low Terima Hibah Rp 122,4 Triliun dari Ayahnya Low Tuck Kwong
Elaine Low Terima Hibah Rp 122,4 Triliun dari Ayahnya Low Tuck Kwong