Liniekonomi.com - Belum lama ini gempa bumi mengguncang Taiwan. Lalu bagaimana ekonomi Taiwan pasca gempa?
Menurut sejumlah pakar, gempa Taiwan berkekuatan 7,2 magnitudo setidaknya membuat harga elektronik naik pasca pemulihan atau rehab rekon.
Bukan itu saja, gempa berkekuatan 7,2 magnitudo melanda Taiwan, merupakan peristiwa gempa terbesar di negara itu dalam 25 tahun terakhir.
Ada juga sebagian pakar ekonomi maupun analis menyatakan bahwa gempa tersebut tidak akan berdampak besar. Apalagi terhadap rantai pasokan semikonduktor global.
Namun, mereka khawatir harga perangkat elektronik seperti smartphone dan komputer pribadi mungkin akan mengalami kenaikan harga sementara.
Gempa yang terjadi pada Rabu pagi di pesisir timur Taiwan, tepatnya di Kabupaten Hualien, menewaskan 9 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang.
Namun, menurut para analis, rantai pasokan semikonduktor tidak bakalan mengalami dampak besar dalam jangka pendek.
"Tampaknya dampak ekonominya tidak begitu besar jatuh. Gempa berpusat di Kabupaten Hualien di pesisir timur Taiwan. Daerah ini lebih cenderung sebagai pusat pariwisata daripada pusat bisnis atau perdagangan," kutip ujaran Steve Cochrane, Chief APAC Economist di Moody's Analytics.
"Jika gempa berpusat di Taipei atau di pesisir barat, ya itu sebagian besar industri semikonduktor berada. Dampak ekonominya akan jauh lebih besar," sambung ujar Steve Cochrane, melansir laporan kantor berita business-standard, Sabtu (6/4/2024).
Sejauh mana dampaknya, menurut Cochrane, tergantung pada apakah pabrik semikonduktor terdapat kerusakan pada peralatan. Ini yang kemudian bisa menyebabkan penundaan produksi.
"Berdasarkan laporan sebagian pabrik-pabrik itu saat gempa dan atau sehari setelah gempa. Cuma tutup setengah hari dan sehari penuh," ungkapnya.
"Ya bisa kita katakan tidak ada kerusakan secara menyeluruh terhadap perusahaan atau pabrik yang berisi peralatan manufaktur. Jika memang ada tentu akan menunda produksi, dan saya yakin itu cuma sementara," jelasnya.
Sama-sama kita ketahui bersama bahwa negara Taiwan memainkan peran besar sebagai pemasok chip atau memori pada elektronik secara massal.
Pemasok semikonduktor mampu mendistribusikan perangkat ke seluruh negara mana pun. Negara Taiwan ini termasuk satu-satu negara produsen chip terbesar di dunia.
Salah satunya Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), yang memasok chip untuk perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Nvidia.
Pankaj Mohindroo, Ketua Indian Cellular and Electronics Association (ICEA), menyatakan, "Taiwan adalah negara yang sangat tangguh. Kami tidak melihat dampak buruk apa pun terhadap rantai pasokan ponsel dan elektronik."
Produsen peralatan asli (OEM) juga tidak melihat adanya gangguan besar dalam pengadaan chip.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan, kalau dampaknya sangat besar. Terkecuali jika pabrik semikonduktor rusak. Jika itu terjadi, mungkin akan ada berdampak."
Hebatnya mereka juga memiliki cadangan yang mereka simpan di salah satu tempat, yang tidak diketahui siapa pun.
Ini sebagai upaya antisipasi ketika terjadi bencana alam, dan gangguan lainnya yang berdampak pada pengadaan barang elektronik dan paling inti ialah chip.
"Tetapi kami tetap menyimpan cadangan persediaan untuk menghadapi keadaan darurat semacam ini. Jadi kami dapat mengatasi ketika adanya hambatan," ujar eksekutif di salah satu produsen PC besar yang meminta namanya dirahasiakan.
Gempa Picu Harga Elektronik Naik
Meskipun demikian, para analis memperkirakan akan terjadi lonjakan sementara pada harga perangkat elektronik sebagai akibat dari gangguan operasional.
"Setiap kali terjadi bencana alam di Taiwan beberapa tahun lalu. Memang mempengaruhi rantai pasokan elektronik. Terutama memori dan komponen lainnya," tutur Faisal Kawoosa, co-founder dan chief analyst di firma riset Techarc.
Masih kata Faisal Kawoosa, akan tetapi soal harga barang elektronik sebagai salah satu terdampak. "Jadi, saya mengharapkan semoga tidak ada gangguan lainnya, agar harga tetap stabil," terangnya.
Nah, yang lebih parahnya ketika harga meningkat tajam. Ketika terjadi kerusakan pada infrastruktur. Bisa saja sambung Kawoosa, akan terjadi harga yang melambung tinggi pada perangkat elektronik.
"Aku rasa ini cuma bersifat sementara," paparnya. Selanjutnya: Saham Asia Berfluktuasi, Indeks Wall Street Cetak Rekor
Kendati demikian, Sagar Sharma, Chief of Staff di India Semiconductor Mission, bersama bersama teman-temannya sedang menganalisa serta melakukan evaluasi pasca Gempa Taiwan.
Salah satunya dengan melakukan mitigasi bencana di Taiwan. "Ya bagaimana saat bencana, pasokan semikonduktor tidak terputus. Salah satu langkah dengan mendiversifikasi dan memperkuat rantai pasokan semikonduktor," ujar Sharma. [*]