LiniEkonomi.com - Digitalisasi keuangan saat ini mencemaskan, bahkan ada tiga 'anak haram' versi OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Hal itu terungkap saat Talkshow Keuangan Bundaku OJK, Selasa (25/6/2024).
Menurut OJK bahwa saat ini bahaya laten digitalisasi sektor jasa keuangan. Bahkan 'anak haram' dari digitalisasi sektor keuangan itu telah merugikan masyarakat.
Hal itu diutarakan Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar. Ia secara gamblang menyebut tiga anak haram digitalisasi keuangan itu antara lain, investasi bodong, pinjaman online alias Pinjol dan Judol atau acap kita kenal dengan judi online.
Meskipun ada beberapa dari anak haram tersebut, tapi versi Otoritas Jasa Keuangan ketiga kategori tersebut sangat meresahkan. "Ini adalah kalau mau dikatakan anak haram lah, dari digital maupun keuangan," ucap Mahendra Siregar.
Ia menilai kenapa hal itu berkembang dan merugikan masyarakat dari sektor jasa keuangan lantaran minimnya literasi keuangan. Maka perlu penguatan untuk mengatasi hal tersebut di tengah-tengah masyarakat.
"Baik secara literasi maupun inklusi merupakan upaya. Memang hal yang meresahkan itu amat rumit untuk menghindarinya," katanya.
Secara literasi bahwa kaum perempuan lebih cerdas dari pada laki-laki. Ia bahkan menyebut kalau literasi ibu lebih tinggi secara umum.
Itu terlihat dari kepatuhan pengembalian kredit UMKM yang telah mereka terima. "Ibu memiliki peran penting dan memberikan tambahan manfaat kegunaan, serta multiplier effect literasi dan inklusi dalam keluarga," terang Mahendra.
Informasinya berdasar hasil SNLINK 2023 memperlihatkan bahwa tingkat literasi dan inklusi keuangan kaum perempuan atau ibu memang lebih tinggi dari pada kaum pria.
Sehingga akses literasi bagi perempuan sangat perlu sehingga menambah kemampuan daya tahan bagi anggota keluarga terkait pengelolaan keuangan.
"Itu prioritas menurut saya," ucapnya.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar melihat bahwa angka dari penyaluran kredit maupun pembiayaan UMKM. Sangat jelas tingkat kepatuhan (ibu-ibu) lebih tinggi ketika menyalurkan kredit kepada mereka.
7 Tips Jitu Terhindar Utang, Simak Panduan Keuangan Cerdas
Mengelola keuangan dengan bijak adalah kunci sukses finansial, terutama bagi generasi muda. Berikut 7 tips cerdas untuk menghindari jerat utang dan membangun masa depan finansial yang stabil:
- Buat Anggaran Bulanan Detail
Catat semua pemasukan dan pengeluaran. Ini membantu Anda memahami aliran uang dan mencegah pengeluaran berlebih.
- Terapkan Skala Prioritas
Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Fokus pada pengeluaran yang benar-benar penting untuk mencapai tujuan hidup jangka panjang.
- Tingkatkan Penghasilan, Bukan Gaya Hidup
Kembangkan potensi diri untuk meningkatkan penghasilan. Hindari terjebak dalam gaya hidup mewah yang tidak terjangkau.
- Rencanakan Utang dengan Bijak
Jika harus berutang, pastikan untuk tujuan jangka panjang yang menguntungkan, seperti investasi aset. Hindari utang untuk membayar utang lain.
- Investasi Cerdas
Pelajari berbagai jenis investasi dan pilih yang sesuai dengan tujuan finansial Anda. Terinspirasi dari sejarah, seperti investasi tanah dan properti.
- Bangun Dana Darurat
Siapkan dana untuk menghadapi situasi tidak terduga. Ini mencegah ketergantungan pada pinjaman saat krisis.
- Literasi Finansial Berkelanjutan
Terus pelajari strategi keuangan terbaru. Pengetahuan adalah kekuatan dalam mengelola keuangan.
Dengan menerapkan tips ini, dapat membangun fondasi keuangan yang kuat. Terhindar jerat utang, dan mewujudkan impian masa depan.
Baca Juga: OJK Blokir 5 Ribu Rekening Judi Online dan Bentuk Satgas (Taks Force)
"Ingat, kunci kesuksesan finansial adalah disiplin dan perencanaan yang matang."