GUNUNGSITOLI, LiniEkonomi.com - Keuskupan Sibolga menggelar pembukaan Sinode III 2024, Selasa (15/10/2024) di Gereja dan Aula Paroki St. Maria Bunda Para Bangsa, Gunungsitoli.
Sebelum pembukaan resmi Sinode III pukul 11.00 WIB, agenda pertama yakni pelaksanaan Perayaan Ekaristi. Uskup Keuskupan Sibolga, Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjadi pengikut Kristus yang autentik.
"Sinode kali ini mengajak kita untuk bersekutu sebagai pengikut Kristus yang sejati," ungkap Mgr. Fransiskus.
Beliau menyoroti pesan Paus Fransiskus yang memperingatkan umat tentang bahaya kemunafikan. "Paus menegaskan bahwa lebih baik menjadi ateis daripada munafik. Kemunafikan bertentangan dengan ajaran Kristus," tegas Uskup Sibolga, saat memimpin misa.
Mgr. Fransiskus menggarisbawahi pentingnya kebersihan hati dan ketulusan dalam beragama. "Kedalaman ketulusan dalam keberagaman jauh lebih bermakna daripada tindakan formal yang tampak baik namun kosong," jelasnya.
Uskup juga mengingatkan kecaman Yesus terhadap kaum Farisi karena kemunafikan mereka. "Orang yang hidupnya dikuasai amarah dan kedengkian tidak mencerminkan persekutuan dengan Kristus," tambahnya.
Sebaliknya, Mgr. Fransiskus menekankan bahwa pengikut Kristus sejati hidup dalam roh. "Hidup dalam roh berarti hidup dalam sukacita dan perlindungan Tuhan," ujarnya.
Uskup Keuskupan Sibolga mengajak umat untuk menjaga kesucian hati dan menghindari sikap munafik. "Marilah kita membuka hati untuk Roh Kudus," ajaknya.
Lebih lanjut, Mgr. Fransiskus menjelaskan makna Sinode sebagai proses pembelajaran. "Sinode adalah sekolah yang melibatkan hati, mengajak kita memahami dan melaksanakan kehendak Tuhan," jelasnya, mengangkat tema "Bersekutu dalam iman, berbuah dalam kesaksian."
Beliau juga mengingatkan para imam akan tugas mereka. "Tugas kita adalah menyimak bisikan Roh Kudus," tegas Uskup.
Ketua Panitia Sinode III Keuskupan Sibolga 2024, Samson P. Zai, dalam laporannya menyampaikan harapan dari pelaksanaan Sinode ini. "Kami berharap Sinode ini dapat memperkuat persatuan dan semangat kebersamaan di antara umat," ujar Samson.
Acara pembukaan Sinode III ini dihadiri oleh pejabat gereja, tokoh masyarakat, dan umat Katolik dari berbagai paroki di wilayah Keuskupan Sibolga. Pelaksanaan Sinode diharapkan memberikan dampak positif bagi perkembangan iman dan pelayanan Gereja di wilayah Keuskupan Sibolga.
Sinode III Keuskupan Sibolga 2024 menjadi momen penting bagi umat Katolik di wilayah tersebut untuk merefleksikan dan memperdalam iman mereka. Dengan tema yang diangkat, Sinode ini bertujuan untuk memperkuat persatuan umat dan meningkatkan kualitas kesaksian iman dalam kehidupan sehari-hari.
Mgr. Fransiskus menekankan bahwa Sinode bukan sekadar pertemuan formal, melainkan kesempatan bagi umat untuk mendengarkan suara Roh Kudus dan merespons panggilan Tuhan dalam konteks zaman ini.
Baca Juga: Nomor 2 Kemenangan Sowa'a dan Martinus, Fatinasa Zalukhu Serukan Perubahan Bersama Rakyat
"Kita diajak untuk menjadi saksi Kristus yang autentik di tengah masyarakat," ujarnya.
Dalam sambutannya, Uskup juga menyoroti tantangan-tantangan yang dihadapi Gereja di era modern, termasuk materialisme, individualisme, dan relativisme moral.
"Sinode ini menjadi sarana bagi kita untuk menemukan cara-cara baru dalam mewartakan Injil dan melayani sesama," menutup. [*]