LiniEkonomi.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB memutuskan membagikan dividen tunai Rp1 triliun atau Rp95,05 per saham dari laba 2023 sebesar Rp1,72 triliun.
Hal ini terurai usai mereka melakukan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Senin (2/4/2024) kemarin.
Perseroan akan menebar dividen tunai sebesar Rp1 triliun atau setara Rp 95,05 per lembar saham.
Masih berdasar pada rapat umum pemegang saham tersebut, dalam menetapkan dividen tunai tersebut bersumber dari laba bersih Bank BJB pada tahun buku 2023 yang mencapai Rp1,72 triliun.
Baca Juga: BI - Bank Resmikan Layanan Tukar Uang, Kuota Harian 5.000
Dengan demikian, porsi dividen tunai menyerap sekitar 58,14 persen dari total laba bersih perseroan tahun lalu. Sementara sisanya sebesar Rp716,21 miliar sebagai saldo laba yang ketetapannya ditahan.
Kepada awak media, pihak Bank BJB menerangkan, para direksi dapat melanjutkan rapat dan menerima kuasa wewenang.
Hal ini tentunya dengan memberikan kuasa agar para direksi dapat mengatur tata cara pembayaran dividen tersebut.
Merangkum dari data yang telah mereka berikan, ternyata di tahun 2023, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten telah membagikan dividen tunai bagi pemegang saham.
Masing-masing itu Rp 1,1 triliun atau senilai Rp104,55 per saham. Jumlah tersebut bersumber dari laba bersih 2022 sebesar Rp2,24 triliun.
Sementara pada tahun sebelumnya atau pada tahun 2022, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten membagikan dividen jumbo Rp1,04 triliun atau Rp99,11 per saham dari laba bersih 2021 sebesar Rp2,01 triliun.
Adapun dari sisi operasional ternyata perseroan (Bank BJB) itu berhasil mencatat pertumbuhan angka kredit sebesar 8,05 persen year-on-year (yoy). Dengan nilai total angka rupiahnya Rp125,08 triliun pada 2023 yang dari sebelumnya mereka bukukan Rp115,76 triliun.
Nah, sementara dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 4,17 persen yoy menjadi Rp136,61 triliun dari Rp131,14 triliun sebelumnya.
Selanjutnya: Gapai Impianmu di Sini! Bank BTN Buka Lowongan GBS
Rasio kecukupan modal (CAR) Bank BJB juga meningkat menjadi 20,05 persen per akhir 2023 dari sebelumnya 19,19 persen. Begitu pula dengan modal inti (tier 1) yang menguat dari Rp12,81 triliun menjadi Rp13,40 triliun pada periode sama.
Apakah kamu tertarik, dan bagaimana mungkinkah para pemegang saham itu memegang untung dari pembagian dividen oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB. [*]