LiniEkonomi.com - Industri properti mulai menunjukkan tanda-tanda kesuraman di masa pandemi Covid-19. Salah satunya ditunjukkan dengan menyusutnya aset Lippo Cikarang lebih dari 20 persen sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan laporan tahunan di Bursa Efek Indonesia yang dirilis Selasa (8/6/2021), total aset yang dimiliki PT Lippo Cikarang, Tbk sepanjang 2020 tergerus hingga 20,46 persen atau menjadi sebesar Rp9,7 triliun.
Laporan perseroan menyatakan penyusutan itu terjadi karena adanya penurunan investasi pada entitas asosiasi dan investasi pada dana investasi infrastruktur. Selain itu, Lippo Cikarang juga mengalami penurunan permintaan dari industri properti pada triwulan pertama dan kedua tahun 2020 atau di masa awal pandemi.
Meski begitu, sepanjang 2020 perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,84 triliun atau meningkat sekitar 8,82 persen dari tahun sebelumnya. Perolehan pendapatan itu berasal dari penjualan rumah dan serah terima apartemen Orange County.
Adapun, perolehan laba kotor perseroan sebesar Rp664,22 miliar atau meningkat 3,03 persen dari perolehan tahun 2019 yang hanya sebesar Rp644,69 miliar.
Tahun lalu, perseroan meluncurkan tiga klaster hunian di Waterfront Estates sebanyak 900 unit, diantaranya Riverside dan Silvercreek pada Maret 2020, serta Travertine pada Juli 2020 dengan harga per unitnya mulai dari Rp488 juta hingga Rp998 juta.