Jakarta, liniekonomi.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan kebijakan strategis berupa penurunan harga tiket pesawat domestik selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2024/2025). Kebijakan ini diambil untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam bepergian, sekaligus mendukung peningkatan mobilitas nasional selama musim liburan.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Elba Damhuri, menyampaikan bahwa kebijakan ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan beban masyarakat terkait harga tiket pesawat yang kerap mengalami kenaikan saat musim liburan.
“Presiden Prabowo telah mengadakan rapat terbatas dengan Menteri Perhubungan dan sejumlah menteri lainnya di Istana Merdeka. Dalam rapat tersebut, diputuskan bahwa pemerintah akan menurunkan harga tiket pesawat domestik sebesar 10 persen selama masa Nataru, di seluruh bandara di Indonesia,” ungkap Elba Damhuri, dikutip dari beritanasional.com.
Mekanisme Penurunan Harga Tiket Pesawat
Elba menjelaskan, pelaksanaan kebijakan penurunan tarif pesawat angkutan udara melibatkan koordinasi antara maskapai, PT Angkasa Pura, PT Pertamina, dan Airnav Indonesia. Beberapa langkah utama yang dilakukan adalah:
- Pengurangan biaya fuel surcharge (tambahan biaya bahan bakar).
- Penyesuaian harga avtur oleh PT Pertamina di sejumlah bandara utama.
- Penurunan PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Udara) yang berlaku di bandara.
Dengan sinergi dari berbagai pihak tersebut, diharapkan target penurunan harga tiket pesawat minimal 10 persen dapat tercapai.
Masa Berlaku Penurunan Tarif Tiket
Kebijakan ini berlaku selama 16 hari, dimulai dari tanggal 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025, khusus untuk tiket yang belum terjual. Penumpang yang telah membeli tiket sebelumnya juga dapat menikmati insentif tertentu sesuai kebijakan maskapai penerbangan masing-masing.
“Kami berharap kebijakan ini menjadi kabar baik bagi masyarakat yang merencanakan perjalanan menggunakan pesawat selama periode Natal dan Tahun Baru,” tambah Elba.
Dampak Positif terhadap Pariwisata dan Ekonomi
Penurunan harga tiket pesawat diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap sektor pariwisata domestik dan perekonomian nasional, khususnya di kuartal terakhir tahun 2024. Destinasi wisata populer seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, Labuan Bajo, dan Manado diprediksi akan mengalami peningkatan kunjungan wisatawan domestik.
Selain itu, kebijakan ini juga diharapkan dapat memberikan stimulus ekonomi di wilayah-wilayah yang menjadi pintu gerbang wisata, termasuk bandara di Ambon, Balikpapan, Pontianak, Makassar, dan Jayapura.
Penurunan Harga Avtur oleh PT Pertamina
Dalam mendukung kebijakan ini, PT Pertamina Persero akan menurunkan harga avtur sebesar 7,5 hingga 10 persen di 19 bandara utama di Indonesia. Penurunan harga avtur ini akan membantu maskapai menekan biaya operasional sehingga dapat menawarkan tiket pesawat dengan harga yang lebih terjangkau.
Bandara yang akan mendapatkan prioritas penurunan harga avtur meliputi:
- Bandara Soekarno-Hatta (CGK)
- Bandara Ngurah Rai, Denpasar
- Bandara Juanda, Surabaya
- Bandara Kulon Progo, Yogyakarta
- Bandara Sam Ratulangi, Manado
- Bandara Hasanuddin, Makassar
- Bandara Komodo, Labuan Bajo
Elba menambahkan bahwa meskipun terjadi kenaikan harga avtur di Desember 2024, hal tersebut tidak akan mempengaruhi maskapai yang melayani masyarakat selama periode Nataru.
Dengan kebijakan penurunan harga tiket pesawat ini, pemerintah menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan aksesibilitas transportasi udara bagi masyarakat. Selain memberikan manfaat langsung kepada penumpang, kebijakan ini juga mendukung pemulihan sektor pariwisata domestik dan ekonomi nasional.
Bagi Anda yang berencana bepergian selama Natal dan Tahun Baru 2024/2025, pastikan untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan tiket pesawat dengan harga lebih terjangkau!