Jakarta, LiniEkonomi.com - Dunia jurnalistik Indonesia kembali berduka. Irna Gustiawati, mantan Pemimpin Redaksi Liputan6.com sekaligus istri jurnalis senior Dandhy Laksono, tutup usia, Rabu (30/10/2024) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh sang suami, Dandhy Laksono, yang kemudian disebarkan melalui media sosial oleh rekan-rekan jurnalis. Jenazah almarhumah langsung dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya di Kalianda, Lampung Selatan, pada hari yang sama.
"Kami sekeluarga memohon maaf atas segala kesalahan almarhumah semasa hidupnya. Semoga segala amal ibadah dan kebaikannya diterima di sisi-Nya," ungkap Dandhy Laksono dalam pesannya yang dikutip melalui unggahan Facebook jurnalis senior Farid Gaban.
Irna Gustiawati menorehkan jejak yang mendalam dalam industri media Indonesia. Selama 21 tahun berkarier, ia telah membuktikan diri sebagai jurnalis yang kompeten, terutama dalam liputan ekonomi dan bisnis.
Keputusannya bergabung dengan Liputan6.com pada 2012 menjadi titik balik kariernya yang cemerlang. Mulai sebagai kepala kanal bisnis. Berkat kepiawaiannya dalam menulis dan menganalisis isu-isu ekonomi, ia dipercaya menduduki posisi Pemimpin Redaksi pada tahun 2018.
Kepemimpinannya yang berlangsung hingga awal 2024 ditandai dengan ketegasan dalam mengambil keputusan dan keterbukaan terhadap ide-ide inovatif.
Tidak hanya berkiprah di ruang redaksi, Irna juga aktif dalam berbagai organisasi media. Ia menjabat sebagai pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) periode 2017-2023 dan terlibat dalam SOUL Team sebagai mediator.
Kontribusinya dalam mengembangkan ekosistem media digital Indonesia mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Sebagai istri Dandhy Laksono, sutradara dokumenter investigasi seperti "Dirty Vote" dan "Sexy Killers".
Irna dikenal sebagai pendukung setia aktivisme jurnalistik. Dua tahun sebelum kepergiannya, ia bahkan mengantarkan suami dan rekan-rekannya memulai Ekspedisi Indonesia Baru di Wonosobo.
Jejak Prestasi dan Dedikasi
Selama perjalanan kariernya yang panjang, Irna Gustiawati meninggalkan warisan berharga bagi industri media Indonesia. Profesionalismenya dalam memimpin newsroom digital menjadi tolok ukur bagi generasi jurnalis berikutnya.
Di bawah kepemimpinannya, Liputan6.com berhasil mengembangkan berbagai inovasi dalam penyajian berita digital.
Pionir Jurnalisme Digital
Irna dikenal sebagai salah satu pionir yang mengembangkan standar jurnalisme digital di Indonesia. Ia berperan penting dalam transformasi dari portal berita konvensional menjadi platform multimedia yang mengadopsi teknologi terkini.
Kepeloporannya dalam mengintegrasikan data journalism dengan storytelling digital mendapat pengakuan dari kalangan industri media.
Kiprah Dunia Organisasi
Peran Strategis AMSI: Selama menjabat sebagai pengurus AMSI periode 2017-2023, Irna berkontribusi signifikan dalam, terutama Pengembangan standar etika media siber. Pembentukan kebijakan monetisasi konten digital.
Penguatan kolaborasi antarmedium digital. Peningkatan kompetensi jurnalis media online.
Mediator SOUL Team
Di SOUL Team, Irna menunjukkan keahliannya sebagai mediator yang memfasilitasi dialog antara media dan pemangku kepentingan. Menyelesaikan berbagai konflik kepentingan dalam industri media. Mengadvokasi hak-hak jurnalis dan kebebasan pers. Mempromosikan praktik jurnalisme yang bertanggung jawab.
BACA JUGA: Wajib Tahu! Lima Kesalahan Konten Kreator Pemula di TikTok
Ucapan Belasungkawa Mengalir
AMSI melalui akun Instagram resminya menyampaikan duka mendalam atas kepergian Irna. "Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan dan keluarga diberikan ketabahan," tulis AMSI dalam pernyataan resminya. [*]